Sonny Stevens Kaget dengan Liga Indonesia: Ramah, Profesional, tapi Faktor Ini Jadi Kendala Terbesar

Galih Prasetyo Suara.Com
Senin, 17 Maret 2025 | 11:20 WIB
Sonny Stevens Kaget dengan Liga Indonesia: Ramah, Profesional, tapi Faktor Ini Jadi Kendala Terbesar
Penjaga gawang Dewa United FC, Sonny Stevens. (Liga Indonesia Baru)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kiper Dewa United, Sonny Stevens mengungkap pengalamannya selama bermain bersama Dewa United di Liga Indonesia. Menurut kiper asal Belanda itu, banyak hal tak terduga yang ia alami. 
 
Sonny Stevens menjelaskan ia datang ke Indonesia pada musim panas 2023. Saat itu, ia baru selesai dipinjamkan ke klub Eredivisie  ADO Den Haag. Berada di Dewa United, Sonny tunjukkan perfomance gemilang.
 
Dewa United saat ini berada di peringkat dua klasemen BRI Liga 1 2024/2025, mereka punya kans untuk bermain di kompetisi Asia pada akhir musim. 
 
"Ini membuat Anda memiliki hak untuk bisa berpartisipasi bermain di kompetisi Asia," ucap Sonny seperti dilansir dari voetbalprimeur.nl. Senin (17/3). 
 
"Setahun sebelum saya tiba, klub ini baru saja promosi ke kompetisi utama. Mereka kemudian finish di posisi kedua dari bawah, tetapi musim itu dinyatakan batal karena kerusuhan (tragedi Kanjuruhan). Lalu kami finish di peringkat kelima. Dewa United telah menunjukkan tren kenaikan tiap musimnya," jelas kiper 32 tahun itu. 

Kiper Dewa United, Sonny Stevens (tengah) merayakan golnya ke gawang PSIS Semarang pada laga Liga 1 di Stadion Madya, Magelang, Jumat (23/2/2024). [dok. LIB]
Kiper Dewa United, Sonny Stevens (tengah) merayakan golnya ke gawang PSIS Semarang pada laga Liga 1 di Stadion Madya, Magelang, Jumat (23/2/2024). [dok. LIB]

Stevens lebih lanjut menjelaskan bahwa perkembangan Dewa United sebagai klub cukup signifikan. Ia menuturkan awalnya saat pertama datang kondisi klub tidak baik-baik saja. "Saya paham klub di sini (Indonesia) dapat berkembang sangat cepat. Saat saya datang ke sini, tempat ini masih agak hancur," ungkapnya. 
 
Sonny Stevens kemudian mengatakan mengapa pada akhirnya ia datang ke Indonesia dan bermain di Dewa United. Menurutnya hal itu tak lepas dari pelatih kiper Sjoerd Woudenberg. Kala itu, Stevens masih memiliki kontrak satu tahun dengan klub Yunani, OFI Crete. 
 
"Ia tiba-tiba menelepon saya. Ia bertanya kepada saya, apa pendapatmu bermain sebagai kiper di Indonesia? saya menjawab, itu seperti berada di belahan dunia lain, saya bisa melempar bola ke rumah," kata Sonny Stevens. 
 
Diakui oleh Sonny Stevens, selama berada di Indonesia, satu hal yang sangat ia sukai adalah ramah tamah orang Indonesia. "Benar-benar hebat. Sejak awal, orang-orangnya ramah, klub sangat profesional, dan keluarga saya baik-baik saja di sini," jelasnya. 
 
Namun kata Stevens, bahasa menjadi kendala yang ia harus hadapi. Meski hal itu tak berpengaruh banyak kepada penampilannya. Apalagi Dewa United saat ini dilatih oleh pelatih asal Belanda, Jan Olde Riekerink. 
 
"Ada kendala bahasa yang cukup besar. Orang Indonesia hampir tidak bisa berbahasa Inggris dan saya tidak bisa berbahasa Indonesia. Untungnya ada penerjemah dan beberapa pemain di klub pernah bermain di luar negeri dan mereka bisa menerjemahkan. Itu bagus untuk pemain dan staf pelatih," sambungnya. 

Potret Sonny Stevens (adodenhaag.nl)
Potret Sonny Stevens (adodenhaag.nl)

Performa gemilang Dewa United tak lepas dari peran kiper Sonny Stevens. Penjaga gawang asal Belanda itu tampil impresif dengan mencatat 83 penyelamatan, hanya kalah satu dari Alan (PSS Sleman) yang mengoleksi 84 saves.

Meski lini pertahanan Dewa United terbilang biasa saja dengan 24 kebobolan dalam 22 laga, Stevens tetap menjadi andalan di bawah mistar. Bahkan, PSM Makassar yang berada di peringkat 11 memiliki catatan kebobolan lebih baik (21 gol).
 
Dewa United aktif di bursa transfer dengan merekrut tiga bintang berpengalaman: Taisei Marukawa, Hugo Gomes, dan Alexis Messidoro. Ketiganya mulai bersinar, bahkan Jan Olde Riekerink kerap memainkan mereka bersamaan.

Hugo dan Messidoro berperan sebagai gelandang serang, sementara Marukawa mengacak-acak pertahanan lawan dari sayap. Dewa United juga diperkuat dua pemain Timnas Indonesia, Egy Maulana Vikri dan Ricky Kambuaya, yang tampil impresif. Egy mencetak sembilan gol, menjadi top skor lokal sejauh ini. Ricky, meski lebih bertahan, tetap produktif dengan dua gol dan lima assist.
 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI