Suara.com - Berikut profil FC Metz, klub kasta kedua Prancis atau Ligue 2 yang santer diberitakan tertarik mengontrak penggawa Timnas Indonesia, Eliano Reijnders, dari PEC Zwolle.
Eliano Reijnders saat ini santer diberitakan menjadi target klub Ligue 2 itu pada bursa transfer musim panas 2025 mendatang.
Dilansir dari cuitan Markaj News di media sosial X (Twitter), FC Metz tengah memantau situasi pemain berusia 24 tahun itu di PEC Zwolle.
Situasi Eliano yang saat ini terpinggirkan di PEC Zwolle membuat klub berjuluk Les Grenats itu tertarik mengamankan jasanya.
FC Metz ingin merekrut Eliano untuk menambah amunisinya jika berhasil promosi ke Ligue 1 atau kasta teratas Prancis pada musim depan.
Saat ini, FC Metz berada di peringkat ke-3 Ligue 2 2024/2025 dan berpotensi besar promosi, sehingga musim depan membutuhkan pemain dengan pengalaman segudang seperti Eliano.
Namun dilaporkan oleh media Belanda, Football Transfers, FC Metz harus siap merogoh kocek yang dalam, mengingat adik dari Tijjani Reijnders itu masih terikat kontrak hingga 2027 di PEC Zwolle.
Menurut Football Transfers, klub Prancis itu harus merogoh kocek 700 ribu euro, yang merupakan estimasi nilai pasar Eliano saat ini.
Lantas, seperti apa profil FC Metz? Bagaimana dengan sejarah dan rekam jejak klub kasta kedua itu di sepak bola Prancis dan juga Eropa?
Salah Satu Klub Tertua di Prancis

FC Metz merupakan salah satu klub tertua di Prancis. Klub ini berdiri pada 23 Maret 1932 dengan menggabungkan dua klub atletik, yakni SpVgg Metz dan Cercle Athletique Messin.
Usai berdiri, FC Metz kemudian bermain di kasta kedua Prancis pada tahun 1933.
Tak disangka, dua tahun kemudian Les Grenats berhasil promosi ke kasta teratas.
Meski berhasil promosi, kiprah FC Metz di kasta teratas tak begitu menakjubkan.

Malahan tim ini hanya berstatus tim papan tengah di Liga Prancis hingga saat ini.
Terbukti, pencapaian terbaik FC Metz di Liga Prancis sendiri adalah menjadi Runner Up, itu pun di musim 1997/1998 atau enam dekade sejak berdiri.
Meski melempem di kancah Liga Prancis, FC Metz ternyata punya kiprah mentereng di kancah domestik lainnya di Prancis, terutama di dekade 80 an.
Di dekade 80 an, FC Metz tercatat pernah menjuarai Piala Prancis atau Coupe de France pada musim 1983/1984 dan musim 1987/1988.
Tak hanya Coupe de France, FC Metz juga pernah menjuarai Piala Liga Prancis atau Coupe de la Ligue pada musim 1985/1986 dan 1995/1996.
Karena mampu menjuarai kompetisi domestik itu, FC Metz berhak tampil di Eropa.

Tercatat, Les Grenats pernah tampil di Inter-Cities Fairs Cup, UEFA Cup Winners Cup, UEFA Cup, dan UEFA Intertoto Cup.
Tak tanggung-tanggung, FC Metz tampil di kompetisi-kompetisi Eropa itu sebanyak 11 kali, di mana pencapaian terbaiknya terjadi pada tahun 1999 saat jadi Runner Up UEFA Intertoto Cup.
Bahkan di panggung Eropa, FC Metz juga pernah membuat kejutan, yakni mengalahkan Barcelona di Camp Nou dan menyingkirkan lawannya itu dari ajang UEFA Cup Winners Cup dengan agregat 6-5.
Sempat tumbang 2-4 di kandang, FC Metz mengamuk di markas Barcelona dan menumbangkan lawannya itu dengan skor 4-1 untuk melaju ke putaran kedua UEFA Cup Winners Cup 1984/1985.
Karena hal tersebut, FC Metz mencatatkan torehan unik, yakni menjadi tim Prancis yang bisa mengalahkan Barcelona di markas kebesarannya, Camp Nou.
Di musim 2024/2025 ini, FC Metz sendiri berada di peringkat ketiga Ligue 2 dan berpotensi besar promosi ke Ligue 1 musim depan, baik itu secara langsung maupun lewat jalur Playoff.
(Felix Indra Jaya)