Suara.com - Kiper Timnas Indonesia, Maarten Paes, mengaku menghapus media sosial Instagram dan TikTok dari gawainya. Apa alasannya menghapus dua media sosial paling populer di Tanah Air itu?
Maarten Paes menjadi salah satu pemain keturunan Timnas Indonesia yang terbilang aktif di media sosial. Ia memanfaatkan media sosial sebagai wadah untuk berinteraksi dengan fans-fansnya.
Terlebih setelah kiper milik FC Dallas itu resmi menjadi WNI. Sejak resmi menjadi WNI, akun-akun media sosialnya diserbu banyak netizen Tanah Air.
Terlihat dari jumlah pengikutnya, Maarten Paes memiliki jutaan pengikut, yakni 2,3 juta pengikut di Instagram dan 1,9 juta pengikut di TikTok.
Dengan jumlah pengikut sebesar itu, kiper berusia 26 tahun itu menggunakan media sosialnya untuk menyapa dan tetap terkoneksi dengan para pendukungnya di Indonesia.
Meski aktif di media sosial dan punya jutaan pengikut, Maarten Paes mengaku dirinya tak segan menghapus Instagram dan TikTok dari gawainya.
Lantas, apa alasan utama Maarten Paes sampai menghapus dua aplikasi media sosial tersebut dari gawainya?

Takut di-Bully Netizen?
Maarten Paes mengaku dirinya kerap menghapus aplikasi Instagram dan TikTok. Kedua aplikasi media sosial itu dihapusnya sebelum bertanding bagi klub maupun bagi Timnas Indonesia.
Hal ini diakuinya dalam Podcast di akun YouTube SEG STORIES, di mana Maarten Paes menghapus dua aplikasi itu untuk mengurangi gangguan sebelum dirinya bertanding.
“Apa yang saya lakukan dua hari sebelum laga (yakni) saya menghapus Instagram dan TikTok saya. Saya punya seseorang yang mengurusnya untuk saya (tim media sosial),” tutur Maarten Paes.
“(Saya menghapusnya) hanya untuk mengurangi gangguan seminimal mungkin (sebelum laga),” lanjut eks kiper FC Utrecht itu.
Tak hanya untuk mengurangi distraksi, diam-diam Maarten Paes punya pengalaman buruk dengan ucapan atau komentar orang lain di media sosial.
Di awal kariernya, Maarten Paes mengaku sensitif terhadap kritikan orang di kehidupan nyata maupun kritikan yang datang dari komentar orang di media sosial.
Hal-hal tersebut membuatnya sampai memiliki pelatih mental agar bisa membantunya tak terdampak dengan opini orang lain di kehidupan nyata dan di dunia maya.
“Di awal karier saya, saya sedikit sensitif terhadap opini orang lain. Juga ketika orang membicarakan saya di internet, saya sedikit sensitif terhadap itu,” ucap Maarten Paes.

“Pelatih mental mengajarkanku tentang hal itu. Contohnya bagaimana cara bahwa hal-hal semacam itu tak memberi dampak kepada Anda,” pungkasnya dikutip dari sumber yang sama.
Statistik gila di MLS
Kiper andalan FC Dallas, Maarten Paes, kembali menunjukkan performa impresif di Major League Soccer (MLS) 2025, tepat sebelum bergabung dengan Timnas Indonesia untuk laga krusial melawan Australia dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Dalam pertandingan yang digelar di Toyota Stadium, Minggu (16/3/2025) pagi WIB, FC Dallas menghadapi Vancouver Whitecaps. Maarten Paes dipercaya sebagai starter dan tampil penuh selama 90 menit.

Meski timnya harus menelan kekalahan tipis 0-1, kontribusi sang penjaga gawang patut diapresiasi.
Statistik Impresif Maarten Paes
Berdasarkan data dari Fotmob, kiper berusia 26 tahun ini mencatat enam penyelamatan gemilang, dua di antaranya dilakukan di dalam kotak penalti.
Akurasi umpannya mencapai 60 persen dengan total 35 sentuhan dan enam kali pemulihan bola.
Berkat performanya, Maarten Paes memperoleh rating 7,4, tertinggi di antara pemain FC Dallas, sejajar dengan bek kanan Shaq Moore.

Sayangnya, satu gol yang dicetak Tristan Blackmon pada menit ke-54 tak mampu ia halau, membuat FC Dallas harus puas dengan hasil negatif di kandang sendiri.
Ini menjadi kekalahan kedua secara beruntun bagi FC Dallas dari empat pertandingan yang telah dilakoni musim ini.
Akibatnya, mereka masih tertahan di peringkat ke-11 klasemen sementara MLS 2025 dengan koleksi empat poin.
Persiapan Menuju Laga Kualifikasi Piala Dunia 2026
Meski hasil pertandingan kurang memuaskan, penampilan cemerlang Maarten Paes menjadi modal berharga bagi Timnas Indonesia yang akan menghadapi dua laga penting dalam lanjutan putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia Grup C.

Kiper naturalisasi tersebut dijadwalkan langsung bertolak ke Sydney, Australia, untuk bergabung dengan skuad Garuda.
Tim besutan Patrick Kluivert akan lebih dulu menantang tuan rumah Australia di Sydney Football Stadium pada 20 Maret 2025.
Lima hari berselang, Timnas Indonesia akan kembali berlaga, kali ini sebagai tuan rumah menghadapi Bahrain di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, pada 25 Maret 2025.
Penampilan solid Maarten Paes di MLS diharapkan dapat menjadi senjata utama di bawah mistar gawang Timnas Indonesia demi meraih hasil maksimal dalam dua laga krusial tersebut.
(Felix Indra Jaya)