Infografis
Suara.com - Kiper Bekasi FC, Cahya Supriadi menanggapi Emil Audero yang telah resmi menjadi WNI lewat jalur naturalisasi. Ia mengaku persaingannya menembus tim senior jadi lebih berat.
Emil Audero memang membuat persaingan di lini penjaga gawang Timnas Indonesia semakin sengit. Sebelumnya, sudah ada Maarten Paes yang juga memiliki banyak pengalaman.
Situasi tersebut membuat kiper-kiper lokal semakin kesulitan mendapat tempat utama. Nadeo Argawinata dan Ernando Ari harus bekerja keras supaya dilirik oleh Patrick Kluivert.
Lantas, bagaimana dengan kiper-kiper muda? tentu peluang itu tetap ada. Seperti apa yang dikatakan Cahya Supriadi, ia akan banyak belajar dari Emil dan Paes.
"Mungkin saya masih muda," kata Cahya saat ditemui di Garuda Store, Komplek Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (13/3/2025) malam.
"Insyaallah kalau ada kesempatan saya promosi ke tim senior, saya akan ambil ilmunya dulu dan pelajari apa yang mereka kasih kepada saya," jelasnya.
Cahya Supriadi sebenarnya sering dipanggil ke tim nasional Indonesia kelompok umur. Bahkan, ia menjadi kiper Timnas Indonesia di Piala AFF 2024 asuhan Shin Tae-yong.
Sayang, bersama Cahya, Timnas Indonesia terhenti di fase grup. Skuad Garuda tak bisa melangkah ke fase selanjutnya karena kurang poin.
Mantan pemain Persija Jakarta itu berharap masih ada kesempatan baginya membela Timnas Indonesia. Ia akan siap hadir baik itu di kelompok umur atau senior.
Baca Juga: Timnas Indonesia Siap Gebuk Australia! Socceroos Siapkan 6 Pemain Kejutan
"Harapannya mungkin semuanya juga akan pengen dipanggil Timnas kembali, entah itu Timnas U-23 atau Timnas senior. Semoga ada rezekinya," pungkasnya.
