Suara.com - Persija Jakarta sedang dikabarkan sedang dalam permasalahan internal. Hal ini membuat Ketua Umum Jakmania Diky Soemarno buka suara.
Diky mengaku sudah berkomunikasi dengan manajemen Persija. Ia selalu berkomunikasi kepada tiga pihak yaitu, pemain, manajer, dan manajemen.
"Di situ saya langsung meminta untuk segera menyelesaikannya agar tidak terjadi masalah lain atau masalah yang lebih buruk. Dan, mereka, khususnya manajer dan manajemen, bilang bahwa akan segera diselesaikan," ujar Diky dalam keterangannya.
Merujuk kepada pernyataan Gustavo Almeida beberapa waktu lalu memang tidak disebutkan problem utama Persija adalah. Isu yang bermunculan adalah masalah finansial.
Namun, Diky punya pendapat lain. Ia menilai persoalan Persija adalah mental bermain.
"Sebab, saat itu, dalam lima pertandingan, Persija nggak pernah menang setelah sebelumnya empat game menang berturut-turut," terangnya.
Diky terus membangun komunikasi dengan Persija. Berdasar komunikasi tersebut, pemain, manajer, dan manajemen mengatakan bahwa memang terdapat masalah.
![Duel Persija Jakarta vs Arema FC dalam lanjutan BRI Liga 1 2024/2025. [Dok. IG Persija]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/03/09/45261-duel-persija-jakarta-vs-arema-fc-dalam-lanjutan-bri-liga-1-20242025.jpg)
Saat ini segala persoalan tersebut sedang coba untuk diselesaikan. Baik masalah teknis maupun nonteknis.
"Terkait masalah finansial, kalau saya pribadi sih nggak kaget. Sebab, musim ini, Persija cuma empat kali main di Jakarta International Stadium (JIS). Itu pun nggak full house," tegas Diky.
Baca Juga: Persib Nol! Daftar Klub Liga 1 Paling Banyak Sumbang Pemain ke Timnas Indonesia Era Patrick Kluivert
"Persija sekali full house saat melawan Persib Bandung di Stadion Patriot Candrabhaga. Sisanya bisa kehitung sendiri jumlah income Persija dari tiket. Dari merchandise pun nggak terlalu banyak. Makanya, store Persija pindah ke tempat yang lebih kecil. Dari sponsor juga kayaknya seret. Orang kayaknya juga sedikit yang bikin kartu tabungan Jtrust Persija," jelasnya.
Diky menilai seluruh pendukung Persija sebenarnya bisa berkontribusi untuk membantu tim kebanggaannya. Caranya beragam. Pertama, membeli tiket pertandingan.
Kedua, membeli merchandise resmi. Kemudian, men-support semua sponsor-sponsor Persija dengan membeli produknya.
"Saya juga terus memastikan semua elemen di Persija bekerja dengan benar. Kalau ada yang nggak benar, ya kami kritik dan evaluasi. Kasih batasan-batasan agar bisa bekerja lebih benar karena suporter berfungsi sebagai controlling," tegas Diky.
"Berikutnya, kami juga memastikan Pemerintah Daerah (Pemda) Jakarta akan membantu Persija dengan cara yang bisa dilakukan. Sebab, saat Persija juara pada 2001 dan 2018, itu adalah ketika Persija, Pemda, dan Jakmania saling bersinergi," pungkasnya.