Masih Bersyarat Dinaturalisasi, Nilai Pasar Pemain Berdarah Jawa Lebih Mahal dari Skuad Timnas Indonesia

Suara.com - Pemain keturunan berdarah Jawa, Ian Maatsen memiliki nilai pasar yang fantastis.

Bahkan nilai pasar pemain Aston Villa tersebut lebih mahal dibandingkan seluruh skuad timnas Indonesia.

Nama Ian Maatsen sudah santer dikaitkan dengan timnas Indonesia.

Ia adalah seorang pesepakbola berkebangsaan Belanda yang lahir di Vlaardingen pada 10 Maret 2002.

Meskipun lahir di Belanda, Maatsen memiliki keturunan Jawa dari Suriname, sebuah negara di Amerika Selatan.

Leluhurnya berasal dari orang-orang Jawa yang dibawa ke Suriname sebagai buruh kontrak oleh orang-orang Belanda.

Punya darah keturunan Jawa, Ian Maatsen sejatinya masih bersyarat dinaturalisasi.

Memang eks Chelsea tersebut pernah dipanggil ke timnas Belanda senior di Euro edisi lalu.

Akan tetapi, ia tidak mendapatkan kesempatan bermain, sehingga belum memiliki caps di tim utama Oranje.

Baca Juga: Patrick Kluivert Pernah Permalukan Tony Popovic, Terulang di Timnas Indonesia Vs Australia?

Ian Maatsen sendiri masih diandalkan di Belanda kelompok umur.

Padahal kariernya sudah melalang buana di Eropa, bahkan mentas di final Liga Champions.

Saat ini, pemain berusia 23 tahun tersebut berseragam Aston Villa.

Total sejauh ini, Ian Maatsen sudah tampil dalam 34 pertandingan di semua kompetisi.

Kariernya yang mentereng membuat nilai pasar Ian Maatsen pun terbilang mahal.

Menukil dari Transfermarkt, Ian Maatsen punya nilai pasar sebesar Rp556,21 miliar.

Hebatnya nilai pasar tersebut lebih mahal dari seluruh skuad timnas Indonesia yang seharga Rp537,96 miliar.

Akan tetapi, nilai pasar timnas Indonesia itu belum ditambah oleh tiga pemain keturunan baru, yaitu Dean James, Emil Audero, dan Joey Pelupessy.

Meski begitu, Ian Maatsen menunjukkan dirinya adalah pemain potensial yang levelnya di atas rata-rata andai dibandingkan pemain skuad Garuda.

Patut dinantikan apakah PSSI bakal bergerak memproses naturalisasi Ian Maatsen untuk memperkuat timnas Indonesia ke depannya.