Timnas Indonesia Diambang Kerugian Jika Pemain Naturalisasi Banyak Migrasi ke Liga Jepang

Arief Apriadi Suara.Com
Senin, 10 Maret 2025 | 10:40 WIB
Timnas Indonesia Diambang Kerugian Jika Pemain Naturalisasi Banyak Migrasi ke Liga Jepang
Sandy Walsh (kanan) menjadi pemain naturalisasi Timnas Indonesia yang kini berkarier di Liga Jepang. Thom Haye ingin mengikuti jejaknya. [Dok. IG Sandy Walsh]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Thom Haye berencana untuk mengikuti jejak Sandy Walsh bermain di Liga Jepang. Lantas, apa saja kerugian buat Timnas Indonesia jika para pemain naturalisasi bermigrasi ke Negeri Sakura?

Pada pembicaraan antara Sandy Walsh dan Thom Haye di kanal YouTube milik Haye, The Haye Way, Sabtu (8/3), Prof Haye—julukan Thom— mengaku punya impian kecil bermain di Jepang.

Kebetulan di segmen podcast saat itu sedang membahas kepindahan Sandy Walsh dari KV Mechelen ke Yokohama F Marinos.

Keinginan Thom bisa saja cepat terjadi karena kontraknya bersama Almere City akan habis Juni 2025 dan tim-tim Liga Jepang bisa melakukan transfer tengah musim.

Namun, ada beberapa kerugian andai para pemain naturalisasi migrasi ke Liga Jepang.

1. Potensi Menurunnya Level Kompetisi

Thom Haye dan Sandy Walsh Akan Bikin Tato Jika Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia 2026 (IG Thom Haye)
Thom Haye dan Sandy Walsh Akan Bikin Tato Jika Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia 2026 (IG Thom Haye)

Liga Jepang (J1 League) memang salah satu liga terbaik di Asia, tetapi secara kualitas masih berada di bawah liga-liga top Eropa, terutama dari segi intensitas, fisik, dan taktik.

Jika pemain naturalisasi Indonesia yang sebelumnya bermain di Eropa memutuskan pindah ke Jepang, ada beberapa potensi dampak negatif seperti menurunnya tantangan kompetitif.

Bermain di Eropa, terutama di liga seperti Eredivisie atau Liga Belgia, memberikan pemain kesempatan menghadapi lawan dengan kualitas individu lebih tinggi, taktik lebih kompleks, dan atmosfer pertandingan yang lebih kompetitif.

Baca Juga: Mengejutkan! 4 Langganan Shin Tae-yong Dicoret Patrick Kluivert, Ada Pemain Kunci Timnas Indonesia vs Arab Saudi

Jika mereka pindah ke Jepang, level tantangan ini bisa berkurang, yang dalam jangka panjang bisa membuat perkembangan mereka stagnan atau bahkan menurun.

2. Performa Bisa Menurun

Menurut catatan statistik dari Sofascore, Sandy Walsh mendapatkan rating tertinggi di laga ini dengan nilai 7,5. (IG Sandy Walsh)
Menurut catatan statistik dari Sofascore, Sandy Walsh mendapatkan rating tertinggi di laga ini dengan nilai 7,5. (IG Sandy Walsh)

Pemain yang terbiasa menghadapi lawan berkualitas tinggi di Eropa akan lebih siap saat bermain untuk Timnas. Namun, jika mereka turun level ke Liga Jepang, mereka mungkin tidak lagi terbiasa dengan permainan yang lebih cepat, fisik, dan penuh tekanan seperti di Eropa.

Hal ini bisa berdampak pada perkembangan individu mereka dan pada akhirnya mempengaruhi kualitas permainan Timnas Indonesia.

Padahal pada faktanya, performa para pemain yang mentas di Eropa ini terbukti mampu mengangkat penampilan Timnas Indonesia belakangan.

3. Berkurangnya Role Model di Timnas Indonesia

Dengan semakin banyaknya pemain naturalisasi yang awalnya bermain di Eropa lalu memilih hijrah ke Liga Jepang berpotensi bikin para pemain lokal Indonesia lainnya kekurangan role model pemain yang mentas di Eropa.

Hijrahnya Sandy Walsh dan Thom Haye—jika nanti menyusul— berpotensi membuka keran lebih besar buat para pemain naturalisasi Indonesia lainnya bermain ke Liga Jepang.

Dengan begitu, kiblat atau tujuan para pemain lokal yang awalnya diarahkan ke Eropa, bisa saja berbelok ke Negeri Samurai.

Kontributor: Aditia Rizki

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI