Pelatih Juventus, Thiago Motta mengatakan bahwa ia tidak ingin meminta maaf meski anak asuhnya dihajar oleh Atalanta di markas sendiri.
"Saya pikir kami memulai pertandingan yang kami tahu akan rumit, melawan tim yang ingin memanfaatkan kesalahan kami sebaik-baiknya," ucap Motta kepada DAZN seperti dilansir Suara.com dari Football Italia, Senin (10/3).
"Kami tahu itu bisa terjadi sebelum pertandingan, itulah sebabnya saya mengatakan sangat menyedihkan bahwa kebuntuan dipatahkan oleh penalti. Bahkan penalti yang diperdebatkan. Kami menjadi tidak seimbang dan membuat mereka jauh lebih muda,"
Lebih lanjut, Motta mengatakan bahwa kekalahan dari Atalanta tidak bisa disamakan saat Juventus dikalahkan oleh Empoli.
"Ini adalah kekalahan yang tidak kami sukai, tetapi saya tidak mau menyamakan dengan kekalahan dari Empoli. Situasinya berbeda. Tim kami memulai dengan baik dan kemudian setelah ada penalti, permainan berubah," sambungnya.
"Kami perlu menjaga keseimbangan dan kami tidak melakukannya tetapi sebagian karena kurangnya pengalaman tim," kata Motta.
Sementara itu, Gian Gasperini usai pertandingan mengatakan bahwa kemenangan telak atas Juventus merupakan hasil yang tidak terbayangkan.
"Inilah sepak bola. Anda berpindah dari kemenangan ke kekalahan dan kembali lagi. Tapi ingat Juventus baru saja meraih lima kemenangan beruntun," kata Gasperini.
"Ini hasil yang tidak terbayangkan bagi banyak orang, tetapi itu adalah penampilan yang sempurna dari kami," sambung Gasperini.
Baca Juga: Update Rumor Kepindahan Jay Idzes: Udinese Gunakan Rayuan Maut
Lebih lanjut, Gasperini mengatakan kemenangan atas Juventus memang menjaga asa Atalanta untuk bisa meraih gelar scudetto di akhir musim.