Suara.com - Menilik rekam jejak Asnawi Mangkualam, mantan kapten Timnas Indonesia era Shin Tae-yong yang kabarnya dicoret oleh Patrick Kluivert dari skuad Garuda.
Kabar bek kanan berusia 25 tahun itu dicoret oleh dari ‘Garuda Calling’ dihembuskan oleh pengamat sepak bola, Haris Pardede atau Bung Harpa.
Dalam video yang diunggah di kanal YouTube-nya, Bung Harpa menyebut bahwa Asnawi Mangkualam dicoret karena tak masuk rencana Timnas Indonesia era Patrick Kluivert.
“Ini ada informasi yang bisa dapat dipercaya. Saya tidak bisa kasih tahu sumbernya siapa. Sumber ini menyatakan bahwa Asnawi Mangkualam tidak akan dipanggil ke timnas Indonesia," kata Bung Harpa.
Kabar yang dihembuskan Bung Harpa ini teramat mengejutkan. Pasalnya, Asnawi menjadi salah satu pemain Abroad yang mengecap sukses di negeri orang.
Tercatat pemain kelahiran Makassar itu mampu mengecap sukses di Korea Selatan bersama Ansan Greeners dan Jeonnam Dragons.
Bahkan saat dirinya kembali ke Asia Tenggara dan memutuskan bergabung ke klub Thailand, Port FC, Asnawi tetap mampu memberi penampilan yang mengesankan.

Tak ayal keputusan Patrick Kluivert mencoretnya menuai banyak tanda tanya. Apalagi statusnya sebagai mantan kapten Timnas Indonesia era Shin Tae-yong.
Terlepas dari rumor yang mengatakan dirinya dicoret, menarik untuk membahas rekam jejak Asnawi Mangkualam. Berikut ulasannya.
Baca Juga: Alhamdulillah Kevin Diks Sembuh dari Cedera Horor
Kiprah Asnawi Mangkualam
Asnawi Mangkualam bisa dikatakan sebagai salah satu pemain yang sudah mengecap sukses di Timnas Indonesia meski usianya masih terbilang belia.
Kiprahnya bermula dari akademi PSM Makassar dan juga skuad PON Sulsel. Dari sana, namanya melejit dan mulai malang melintang di kancah sepak bola Tanah Air.
Sempat membela Persiba Balikpapan pada 2015, Asnawi kemudian kembali ke pangkuan PSM pada 2017 dengan label pemain muda berbakat.

Di usia yang saat itu baru 17 tahun, Asnawi sudah menjadi andalan PSM di ajang Liga 1 2017 dengan mencatatkan 9 penampilan.
Di usia yang baru 17 tahun itu pula, Asnawi sudah dipanggil oleh Luis Milla ke Timnas Indonesia senior, di mana ia melakoni debut saat menghadapi Myanmar di laga uji coba pada Maret 2017.
Berkat debutnya di usia yang masih belia itu, Asnawi kemudian menjadi andalan PSM di segala ajang, dari Liga 1 2018, 2019, dan 2020, hingga di AFC Cup, Piala Indonesia, maupun Piala Presiden.
Dalam periode tersebut, Asnawi tak lagi dipanggil ke Timnas Indonesia yang berganti tampuk kepelatihan dari Luis Milla ke Simon McMenemy.
Namun setelah Simon McMenemy dipecat dan digantikan Shin Tae-yong, Asnawi akhirnya bisa kembali berseragam Merah Putih pada 2021.
Hal ini dibarengi dengan kepindahannya ke Ansan Greeners di tahun yang sama. Sejak saat itu, Asnawi seakan tak tergantikan di skuad Garuda.
Terbukti sejak kehadiran Shin Tae-yong, Asnawi telah mencatatkan 47 penampilan bagi Timnas Indonesia dari kurun waktu 2021-2024.
Dari 47 penampilan di bawah arahan Shin Tae-yong itu, Asnawi tercatat 20 kali menjadi kapten Timnas Indonesia, yang dimulai dari Piala AFF 2020 lalu.
Karier apik Asnawi di Timnas Indonesia pun seakan menular di level klub, di mana ia bisa bergabung Jeonnam Dragons dan berlanjut membela Port FC.
Namun kiprah apik Asnawi di level klub dan tim nasional dalam lima tahun terakhir kini seakan di ujung tanduk dengan kabar dirinya dicoret oleh Patrick Kluivert.
Pencoretan Asnawi sendiri mungkin tak mengejutkan bagi sebagian pihak. Apalagi pos bek kanan Timnas Indonesia terbilang menumpuk.
Selain Asnawi, Timnas Indonesia masih memiliki bek-bek kanan lain seperti Kevin Diks, Sandy Walsh, hingga Eliano Reijnders, yang dianggap jauh lebih baik ketimbang dirinya.
(Felix Indra Jaya)