Suara.com - Penyerang Timnas Indonesia, Rafael Struick ternyata menyimpan kekecewaan besar yang menjadi pertimbangan utamanya meninggalkan ADO Den Haag untuk bergabung dengan Brisbane Roar.
Hal itu disampaikan Rafael Struick dalam wawancara dengan media Belanda, Omroep West yang sudah tayang di kanal YouTube pada Jumat (7/3/2025).
Dalam kesempatan itu, penyerang 21 tahun tersebut mengungkapkan salah satu pertimbangan yang membuatnya mantap meninggalkan ADO Den Haag untuk berkarier di Australia.
Struick, memang masih berjuang keras untuk bisa menjadi penyerang utama tim kasta kedua Liga Belanda itu pada tahun lalu.
Namun, di tengah upaya merebut posisi pemain utama, Rafael Struick mendapatkan kabar yang seketika menghantam jiwanya.
ADO Den Haag disebut Struick mendatangkan striker baru yang di atas kertas membuat peluangnya menjadi starter kian menipis.
Menyitat Transfermarkt, di awal musim 2024/2025, ADO Den Haag diketahui mendatangkan tiga penyerang tengah yakni Elias Mohammad, Dano Lourens dan Lee Bonis.
Khusus Elias Mohammad, dia datang dari Hammarby IF pada 2 September 2024, dan tak lama kemudian Rafael Struick memutuskan hengkang dari ADO Den Haag.
![Penyerang Timnas Indonesia, Rafael Struick mengaku tak sabar tinggalkan Brisbane Roar untuk dilatih Patrick Kluivert. [Dok. Instagram/rafaelstruick]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/03/08/71334-rafael-struick-mengaku-tak-sabar-tinggalkan-brisbane-roar.jpg)
"Di awal musim, saya masih bermain dua pertandingan untuk ADO Den Haag," kata Rafael Struick dikutip dari Omroep West, Sabtu (8/3/2025).
Baca Juga: Denny Landzaat: Menurut Saya Lebih Dibutuhkan Sepak Bola Belanda
"Kemudian, mereka mendatangkan striker baru dan mengatakan dia akan menjadi starter," tambahnya.