Suara.com - Kedatangan Patrick Kluivert sebagai pelatih Timnas Indonesia memunculkan teka-teki soal striker utama.
Skuadnya diprediksi tak jauh berbeda dari era Shin Tae Yong, termasuk di lini depan. Ragnar Oratmangoen dan Rafael Struick kemungkinan tetap jadi andalan.
Kehadiran Ole Romeny menambah opsi striker bagi Kluivert di tengah makin banyaknya pemain naturalisasi.
Dengan skema 4-2-3-1 atau 4-3-3, ia butuh target man, dan Romeny jadi kandidat utama, meski belum maksimal di Oxford United.
Sementara itu, Rafael Struick, andalan STY, masih kurang tajam dengan satu gol dari 22 laga.

Ole Romeny punya pengalaman lebih luas di klub Eropa, membuatnya berpotensi jadi pilihan utama Kluivert. Struick mungkin digeser ke sayap, tapi harus bersaing dengan Witan dan Egy.
Struick sendiri sedang terpinggirkan di Brisbane Roar, absen dua laga terakhir. Jika Kluivert mengutamakan pemain dengan menit bermain di klub, Struick bisa tersisih.
Opsi lain ada Ramadhan Sananta, sementara Dimas Drajad absen karena cedera.
Kluivert juga bisa memberi kesempatan pada striker muda seperti Jens Raven atau Hokky Caraka, meski keduanya masih butuh pengalaman.
Tantangan besar Kluivert tak hanya membawa Indonesia ke Piala Dunia 2026, tapi juga membentuk striker tajam. Era STY justru didominasi pencetak gol non-striker seperti Witan (9), Egy (8), dan Kambuaya (5).