Suara.com - Calon pemain Timnas Indonesia, Joey Pelupessy menegaskan bahwa ia bangga bisa membela tim Merah Putih. Joey juga mengatakan bahwa darah Indonesia mengalir di nadinya.
Pemain yang membela Lommel SK itu mengatakan bahwa darah Indonesia dimilikinya karena kakek dan neneknya memang lahir di Indonesia. Bagi Joey membela Timnas Indonesia di usianya 31 tahun ialah satu kebanggaan.
"Saya tidak berbicara bahasa (Indonesia) dan belum pernah berlibur ke sana. Namun saya menganggapnya suatu kehormatan besar untuk mewakili negara tempat kakek dan nenek saya dilahirkan," ungkap Joey Pelupessy seperti dilansir Suara.com dari hbvl.be, Kamis (6/3).
"Itu membuat saya bangga dan semua berkat mereka. Darah Indonesia mengalir sedikit dalam nadi saya. Akan istimewa jika mengalami (membela Timnas Indonesia) di usia 31 tahun," sambungnya.
Baca Juga: Bahrain Rilis Pemain Lawan Timnas Indonesia, Netizen Tanah Air Langsung Menyerbu
![Joey Pelupessy Ungkap Ribetnya Urusan Administrasi untuk Bela Timnas Indonesia [Instagram Joey Pelupessy]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/03/06/18001-joey-pelupessy.jpg)
Lebih lanjut, Joey Pelupessy mengungkap perjuangannya untuk bisa dinaturalisasi Timnas Indoesia. Ia mengatakan bahwa proses naturalisasi itu melibatkan banyak dokumen yang harus dipersiapkan.
"Ada banyak dokumen yang harus disiapkan. Saya harus menyerahkan surat kematian kakek dan nenek saya, surat kelahiran orang tua, dan diri saya sendiri kepada PSSI," kata Joey.
"Saya juga harus berkomunikasi dengan pemerintah kota tempat saya tinggal di Belanda, kedutaan besar Belanda, dan FIFA," tambahnya.
Sebelumnya, Komisi XIII DPR RI setuju memberikan rekomendasi terhadap tiga pemain keturunan untuk dinaturalisasi. Mereka adalah Emil Audero, Dean James, dan Joey Pelupessy.
Persetujuan ini dilakukan saat digelarnya rapat kerja Komisi XIII DPR RI bersama Kemenpora, PSSI di Gedung DPR RI, Rabu (5/3/2025).
Baca Juga: Hasil Asian Minifootball Nations Cup 2025: Timnas Indonesia Hajar Pakistan Tujuh Gol
Setelah dibahas di Sidang Paripurna DPR RI, dokumen naturalisasi ketiga calon pemain Timnas Indonesia itu akan diajukan kepada Presiden RI untuk penerbitan Keputusan Presiden (Keppres) sebagai syarat pengambilan sumpah WNI.
Kekuatan dan Kelemahan Joey Pelupessy
Gelandang klub Belgia, SK Lommel Joey Pelupessy menjadi satu dari tiga pemain yang akan dinaturalisasi PSSI. Informasi ini disampaikan ketum PSSI Erick Thohir, Sabtu (22/2).
Selain Joey Pelupessy, dua nama lainnya ialah kiper Palermo Emil Audero dan bek Go Ahead Eagles, Dean James. Ketiganya akan dipersiapkan PSSI untuk membela Timnas Indonesia di babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Joey Pelupessy pada 19 Januari 2025 bergabung ke SK Lommel dari FC Groningen. Sejauh ini, Joey telah bermain sebanyak 4 pertandingan di Liga Belgia dan mencetak 1 assist.
Joey saat ini sudah berusia 31 tahun, kelahiran Almelo, Belanda pada 15 Mei 1993. Joey mengawali karier sepak bolanya di akademi SVVN pada 2004. Ia kemudian menembus tim akademi Twente dan pernah dilatih oleh Patrick Kluivert serta Denny Landzaat.
Pada 2018, ia hijrah ke Liga Inggris dan bergabung ke Sheffield Wednesday yang kala itu dilatih oleh pelatih keturunan Maluku, Jos Luhukay.
Ia pindah ke Sheffield dari klub Heracles Almelo. Salah satu pundit Belanda, Michael Bell sempat membeberkan sepak terjang Joey selama bermain di Belanda.
![Joey Pelupessy Ungkap Ribetnya Urusan Administrasi untuk Bela Timnas Indonesia [Instagram Joey Pelupessy]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/03/06/60565-joey-pelupessy.jpg)
Michael Bell termasuk pundit yang cukup kompeten untuk melihat siapa Joey Pelupessy. Pasalnya ia sudah mengamati pemain 31 tahun itu sejak masih bermain di FC Twente.
"Saya telah mengamati Pelupessy sejak ia masih main di FC Twente. Ia tidak banyak bermain di tim utama, tetapi main di Jong Twente yang sempat main di divisi kedua Belanda," ungkap Bell seperti dilansir dari thestar.co.uk
"Sejak pindah ke Heracles, ia semakin menarik perhatian saya. Ia tampil luar biasa saat mereka finish di posisi keenam musim 2015/2016 dan bermain di Liga Europa," lanjutnya.
Bell bilang bahwa Joey Pelupessy sejatinya ialah gelandang bertahan. Ia bermain di depan empat bek sejajar dan bertugas memecah alur serangan lawan, serta membangun penguasaan bola dari belakang.
"Ia mengisi posisi yang berbeda saat di Jong Twente seperti menjadi bek kanan atau bek, tetapi sejak pindah ke Heracles, ia menjadi gelandang bertahan," ucap Bell.
Lebih lanjut, pundit asal Belanda itu bilang sebagai pemain tengah, Joey juga memiliki kekuatan dan kelemahan.
"Dia adalah geladang yang sangat enerjik dengan otak sepak bola bagus. Seorang tackler yang baik dan memiliki visi tajam dalam mengumpan bola. Dia jarang kehilangan bola. Dia menjadi kapten di Heracles dan menjadi pemimpin di dalam dan luar lapangan," puji Bell.
"Kelemahannya mungkin terletak pada kehadiran fisiknya di lapangan tengah dan kurangnya ia mencetak gol dan assist," pungkasnya.