Potensi Timnas Indonesia 'Serobot' JIS dari Persija, Ini 3 Kerugiannya

Arief Apriadi Suara.Com
Rabu, 05 Maret 2025 | 14:16 WIB
Potensi Timnas Indonesia 'Serobot' JIS dari Persija, Ini 3 Kerugiannya
PSSI berencana menjadikan Jakarta International Stadium (JIS) yang merupakan kandang Persija Jakarta, sebagai venue alternatif untuk Timnas Indonesia. [Dok. Persija]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PSSI berencana menjadikan Jakarta International Stadium (JIS) sebagai kandang alternatif untuk Timnas Indonesia. Andai benar, keputusan itu berpotensi "menyerobot" JIS dari Persija Jakarta.

Keinginan PSSI menjadikan JIS sebagai kandang alternatif Garuda didasari oleh padatnya jadwal tim nasional berbagai kelompok umur dan kategori ke depan.

Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta dianggap tak bisa mengakomodir seluruh kegiatan yang ada.

Apalagi, PSSI berencana menggelar Piala Presiden yang disebut-sebut bakal melibatkan tim-tim Eropa yang diisi para penggawa Garuda. Stadion dengan kualitas internasional pun dibutuhkan.

Baca Juga: Eks Winger Klub Polandia Dinilai Wajib Dipanggil Timnas Indonesia, Patrick Kluivert Tertarik?

Meski demikian, keputusan PSSI ingin menjadikan JIS sebagai kandang alternatif Timnas Indonesia bukan tanpa ancaman dampak negatif.

Berikut beberapa kerugian yang perlu dipertimbangkan andai Timnas Indonesia berkandang di JIS:

1. Keterbatasan Kantung Parkir dan Transportasi

Foto udara Jakarta International Stadium (JIS) di Tanjung Priok, Jakarta. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/foc/am.
Foto udara Jakarta International Stadium (JIS) di Tanjung Priok, Jakarta. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/foc/am.

Daya tampung parkir JIS hanya mampu menampung 800 kendaraan roda empat, jauh dari kebutuhan stadion berkapasitas 82 ribu penonton.

Selain itu, akses transportasi umum dan infrastruktur jalan di sekitar stadion belum memadai, menyulitkan mobilitas suporter.

Baca Juga: Kena Sanksi, Calvin Verdonk Bikin Pening Pelatih

2. Akses Masuk yang Terbatas

Jakarta International Stadium (JIS). [ADEK BERRY / AFP]
Jakarta International Stadium (JIS). [ADEK BERRY / AFP]

Saat ini, stadion hanya memiliki satu pintu akses masuk, yang dapat menyebabkan antrean panjang dan memperlambat arus masuk-keluar penonton.

Selain itu, plafon stadion yang terlalu rendah membuat bus tim tidak dapat memasuki area yang telah ditentukan, sehingga harus berhenti di area umum yang bercampur dengan penonton.

3. Area Drop-Off yang Kurang Ideal

Kondisi lapangan Jakarta International Stadium yang becek diguyur hujan deras jelang laga Brasil vs Argentina dalam babak perempat final Piala Dunia U-17 2023, Jumat (24/11/2023). (Suara.com/Adie Prasetyo Nugraha).
Kondisi lapangan Jakarta International Stadium yang becek diguyur hujan deras jelang laga Brasil vs Argentina dalam babak perempat final Piala Dunia U-17 2023, Jumat (24/11/2023). (Suara.com/Adie Prasetyo Nugraha).

JIS belum memiliki area khusus drop-off untuk tim, ofisial, dan perangkat pertandingan.

Seharusnya, tersedia zona yang terpisah dan aman dengan pagar pengaman serta ketinggian yang cukup agar bus tim dapat masuk tanpa hambatan.

Dengan kendala-kendala ini, PSSI perlu mempertimbangkan solusi atau opsi stadion lain yang lebih sesuai untuk mendukung Timnas Indonesia.

Kontributor : Imadudin Robani Adam

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI