Suara.com - Calon kiper naturalisasi Timnas Indonesia, Emil Audero Mulyadi, ternyata pernah menolak dinaturalisasi. Bahkan ia meremehkan manfaat menjadi menjadi WNI.
Sebagaimana diketahui, Emil Audero Mulyadi menjadi salah satu dari tiga nama yang tengah diproses oleh PSSI untuk dinaturalisasi.
Kiper berusia 28 tahun itu tengah dalam proses naturalisasi bersama dengan Joey Pelupessy dan Dean James untuk membela Timnas Indonesia.
Disebutkan jika proses naturalisasi Emil Audero dan dua pemain tersebut tengah dikebut dan diharapkan rampung sebelum 10 Maret mendatang.
Baca Juga: Gaji Tijjani Reijnders Naik 2 Kali Lipat Setelah Perpanjang Kontrak dengan AC Milan Sampai 2030
Dikebutnya proses naturalisasi ketiga pemain tersebut agar ketiganya bisa turut serta dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia melawan Australia (20/3) dan Bahrain (25/3).
Dari ketiga nama tersebut, naturalisasi Emil Audero menjadi naturalisasi yang paling ditunggu-tunggu oleh pendukung Timnas Indonesia.
Selain karena posisi kiper membutuhkan tambahan kekuatan, Emil Audero bisa dikatakan sebagai ‘Akamsi’ karena lahir dan sempat tinggal di Indonesia.
Di samping itu pengalamannya yang pernah membela Juventus, Sampdoria, hingga Inter Milan diyakini akan membuat pertahanan Timnas Indonesia kian kokoh.
Meski naturalisasinya amat ditunggu publik Tanah Air, nyatanya Emil Audero pernah membuat pernyataan kontroversial soal kemungkinan dinaturalisasi.
Baca Juga: Timnas Indonesia Makin Punya Kans Mudah Kalahkan Australia karena Fakta Terbaru Ini
Mundur ke tahun 2024 lalu, kiper yang kini membela Palermo itu secara blak-blakan menolak untuk dinaturalisasi dan membela Timnas Indonesia.
Bahkan, Emil Audero meremehkan manfaat menjadi WNI andai dirinya memutuskan bersedia untuk menjalani naturalisasi dan membela Timnas Indonesia.
“Itu benar jika Timnas Indonesia menginginkan saya, tapi saya hanya memiliki paspor Italia, jadi kemungkinan itu tidak ada,” kata Emil Audero, dikutip dari La Provincia Di Como.
“Saya bisa mengajukan (naturalisasi), tentu saja, tapi saya tak tahu seberapa besar manfaatnya bagi saya,” lanjut kiper kelahiran Lombok tersebut.
Sekadar informasi, meski Emil Audero lahir di Indonesia, dirinya hanya memegang paspor Italia karena telah hijrah ke negeri Pizza sejak usianya menginjak 1 tahun.
Sejak saat itu, Emil Audero bertahan di Italia dan hanya sesekali mampir ke Indonesia, tepatnya kampung halamannya, untuk berlibur atau bertemu keluarga sang ayah, Edy Mulyadi.
Kini, Emil Audero perlahan telah melunak dan akhirnya membuka diri untuk menerima pinangan Timnas Indonesia maupun PSSI.
Terlebih mimpinya untuk bisa membela Timnas Italia seakan pupus seiring banyaknya kiper-kiper top Italia yang muncul ke permukaan dalam beberapa tahun terakhir.
Banyaknya kiper top ini membuat Emil Audero sulit untuk dilirik oleh pelatih Timnas Italia, Luciano Spalletti. Apalagi dirinya saat ini bermain di kasta kedua (Serie B) bersama Palermo.
(Felix Indra Jaya)