Suara.com - Sergio van Dijk bercerita pengalamannya bermain di Indonesia. Banyak momen berkesan yang dialami oleh eks striker Timnas Indonesia itu.
Sergio van Dijk pertama kali datang ke Indonesia pada 2013 dan memperkuat Persib Bandung. Ia direkrut dari klub Australia, Adelaide United.
Di musim pertamanya bersama Maung Bandung, van Dijk jadi mesin gol. Ia menyumbang 21 gol dari 29 pertandingan. Namun sayangnya ia pindah ke Iran dan gabung ke Sepahan.
Van Dijk sempat kembali memperkuat Persi pada musim 2016/2017. Van Dijk yang menjadi salah satu pemain naturalisasi Timnas Indonesia menyebut bahwa sepak bola di Indonesia memang seperti sebuah agama.
Baca Juga: 3 Alasan yang Bisa Buat Indonesia Taklukkan Australia di Bulan Maret 2025
Van Dijk mengatakan bahwa bermain di Indonesia, ia mengalami momen yang sangat gila karena semua orang mengikuti sepak bola.

"Di Indonesia semua orang mengikuti sepak bola. Persib merupakan klub besar di Jawa Barat dengan jumlah penduduk lebih dari 35 juta jiwa. Sepak bola menjadi tren besar dalam arti positif," kata van Dijk seperti dikutip dari Voetbalzone, Kamis (27/2).
"Agama adalah prioritas utama di sana dan kemudian sepak bola menjadi agama berikutnya," tambah pemain yang mencetak 1 gol untuk Timnas Indonesia itu.
Di sisi lain, van Dijk mengatakan bahwa sepak bola seperti sebuah saluran kegembiraan dan melepas penat orang-orang Indonesia yang menurutnya memiliki standar hidup lebih rendah.
"Saya pikir sangat hebat untuk merasakan bahwa Anda dapat menyentuh begitu banyak orang dengan kemenangan," ucapnya.
Baca Juga: 3 Pemain Naturalisasi Ini Diprediksi Bisa Debut Saat Laga Kontra Australia
"Dulu mereka bilang, kalau (Persib) menang, seluruh Jawa Barat bisa tidur nyenyak sepanjang akhir pekan. Standar di sana jauh lebih rendah dan banyak orang hidup sulit,"
"Sepak bola benar-benar merupakan sarana penyaluran bagi orang-orang tersebut," jelasnya.