Meski menyandang nama besar Cruyff, Kesit mengingatkan agar tidak terlalu berharap Jordi akan membawa perubahan besar dalam filosofi permainan sepak bola.
“Kalau menurut saya Jordi sama ayahnya, jauh ya. Walaupun Jordi pernah main di Barca dan MU, tapi kan dia tidak terlalu menonjol. Sebenarnya dia menonjol, karena dia putranya Johan Cruyff. Tapi kalau dari sisi kemampuan, prestasi ya masih kalah jauh,” ucap Kesit.
“Secara kemampuan, kalau untuk penasehat teknis ya seperti yang tadi, mungkin dia bisa. Dengan pengalamannya dia di MU, pengalamannya dia di Ajax, pengalamannya dia di Barca, itu mungkin bisa jadi referensi,” ujarnya.
Dengan pengalaman dan wawasan yang dimilikinya, Jordi Cruyff tetap dapat memberikan kontribusi bagi Timnas Indonesia. Namun, keputusan akhir tetap berada di tangan Patrick Kluivert sebagai pelatih utama.