Suara.com - Anak legenda Belanda Johan Cruyff, Jordi Cruyff resmi diangkat PSSI menjadi penasihat teknis Timnas Indonesia. Nantinya ia akan bekerjasama dengan Patrick Kluivert Cs membawa Garuda terbang lebih tinggi.
Sebelum menjadi penasihat teknis Timnas Indonesia, Jordi tercatat sempat berkarier di Liga Israel. Ia pada 2012 diangkat menjadi direktur olahraga klub Maccabi Tel Avi.
Tugas itu ia emban sampai 2017. Setelahnya ia menjadi carataker Maccabi di 7 pertandingan Liga Israel dan kemudian diangkat jadi pelatih tetap klub tersebut pada 1 Juli 2017.
Jordi Cruyff melatih Maccabi Tel Aviv dari 2017 hingga 30 Juni 2018. Ia mencatatkan 50 pertandigan di semua kompetisi. Dari 50 laga itu, Jordi persembahkan 29 kemenangan, 9 hasil imbang dan menderita 12 kekalahan.
Baca Juga: Thom Haye Tak Punya, Ini 3 Kelebihan Joey Pelupessy Calon Pemain Timnas Indonesia
Dalam satu wawancara dengan The Guardian pada 2015, Jordi mengungkap pengalamannya berkarier di Israel bersama Maccabi Tel Aviv.
![Jordi Cruyff Bantu Kluivert Cs di Timnas Indonesia, Media Belanda Kasih Respon Mengejutkan [Instagram Jordi Cruyff]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/02/25/18890-jordi-cruyff.jpg)
Menurut eks pemain Barcelona dan Manchester United itu, ia memiliki beban tersendri sebagai anak dari Johan Cruyff. Menurutnya, nama Cruyff membuatnya tidak boleh melakukan kesalahan.
"Karena nama saya, saya bukan orang yang bisa membuat kesalahan terus menerus," kata Jordi.
"Saya harus 100 persen siap untuk setiap langkah yang saya buat. Saya hanya akan memiliki satu kesempatan, jadi saya harus menggunakannya dengan hati-hati," ujarnya.
Jordi bercerita bahwa melatih klub Israel membuatnya memiliki pengalaman bagus di bidang manajerial tim. Ia harus mengerti betul bagaimana membangun dan mempertahankan konsistensi sebuah klub selama semusim.
Baca Juga: Setengah Hati Miliano Jonathans untuk Timnas Indonesia
"Apa yang Anda butuhkan untuk memenangkan pertandingan di Israel? Jika Anda tertinggal 10 cm, Anda akan kebobolan 10 gol, dan kami belum mampu memanfaatkan peluang kecil yang kami ciptakan," ungkapnya.
Sementara itu, pengamat sepak bola Kesit Handoyo percaya dengan kemampuan Jordi Cruyff sebagai penasihat teknis Timnas Indonesia.
Kesit mengaku sangat menanti gebrakan yang dilakukan Cruyff. Apalagi, mantan pemain Timnas Belanda itu punya karier yang sangat baik.
"Soal cocok atau tidak masih perlu pembuktian. Tapi dari pengalaman Jordi semasa menjadi pemain di klub besar Eropa (Ajax, Barcelona, Manchester United) cukup bisa dijadikan indikator," kata Kesit saat dihubungi awak media.
"Demikian juga saat dia menangani beberapa klub Eropa. Ia punya modal untuk bertindak sebagai Penasihat teknik," jelasnya.