Suara.com - PSSI resmi menunjuk Jordi Cruyff sebagai penasehat teknik Timnas Indonesia yang akan mulai bekerja pada bulan depan. Pria asal Belanda itu diharapkan memberikan masukan-masukan penting untuk skuat Garuda.
Terlihat dari namanya, Jordi Cruyff merupakan anak dari almarhum legenda sepak bola Belanda Johan Cruyff. Selama kariernya, tak jarang dirinya kerap dibanding-bandingkan dengan ayahnya yang sukses sebagai pemain dan pelatih.
Sebagaimana sang ayah, Cruyff juga pernah membela tim-tim besar Eropa, yakni Barcelona dan Manchester United.
Dia memulai karier sepak bola profesionalnya bersama Barca B pada 1992, untuk kemudian dipromosikan ke tim utama Barcelona pada 1994. Di klub Katalan itu, Cruyff hanya bertahan dua musim sebelum direkrut United pada 1996.
Meski jarang dimainkan sebagai pemain inti, Cruyff berhasil mengangkat trofi bersama Setan Merah, kala menjuarai Liga Inggris musim 1996/1997, dan Charity Shield pada 1996 serta 1997.
Petualangan Cruyff di Inggris berakhir pada 1999 dan kemudian pindah ke Celta Vigo sebagai pemain pinjaman untuk mencetak dua gol dari delapan pertandingan selama separuh musim bersama Celta.
Usai kontraknya habis di United pada 2000, Cruyff bergabung dengan Alaves, untuk mencapai final Piala UEFA pada 2001. Dia nyaris membawa klub Basque itu menjadi juara, sebelum Liverpool berbalik menang 5-4.
Cruyff bertahan di Alaves sampai terdegradasi pada akhir musim 2002/2003, untuk kemudian pindah ke Espanyol.
Di Espanyol, Cruyff bermain selama semusim, dan kemudian pindah ke Metalurh Donetsk di Ukraina yang dibelanya pada 2006-2008, sebelum mengakhiri karier di klub Malta, Valetta, pada 2010.
Baca Juga: Erick Thohir Telepon Nova Arianto, Minta Fokus Penuhi Target Piala Dunia U-17
Setelah pensiun sebagai pesepak bola, Cruyff meniti karier manajerial dengan menjadi direktur sepak bola di klub Siprus, AEK Larnaca, pada 2010.