Joey Pelupessy Pernah Tolak Belanda, Demi Bela Timnas Indonesia?

Galih Prasetyo Suara.Com
Selasa, 25 Februari 2025 | 09:52 WIB
Joey Pelupessy Pernah Tolak Belanda, Demi Bela Timnas Indonesia?
Joey Pelupessy Pernah Tolak Belanda, Demi Bela Timnas Indonesia? [Instagram Joey Pelupessy]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Timnas Indonesia akan diperkuat oleh tiga pemain keturunan yang saat ini tengah diproses naturalisasi oleh PSSI. Salah satu pemain itu ialah gelandang SK Lommel, Joey Pelupessy.

Joey Pelupessy pada 19 Januari 2025 bergabung ke SK Lommel dari FC Groningen. Sejauh ini, Joey telah bermain sebanyak 4 pertandingan di Liga Belgia dan mencetak 1 assist.

Ia kelahiran Almelo, Belanda pada 15 Mei 1993. Joey mengawali karier sepak bolanya di akademi SVVN pada 2004. Ia kemudian menembus tim akademi Twente dan pernah dilatih oleh Patrick Kluivert serta Denny Landzaat.

Joey juga sempat bermain di Divisi Championship Inggris bersama Sheffield Wednesday yang kala itu dilatih oleh pelatih keturunan Maluku, Jos Luhukay.

Baca Juga: Kekuatan dan Kelemahan Joey Pelupessy, Pundit Belanda: Dia Punya Otak tapi...

Dalam perjalanan kariernya, Joey juga sempat bermain di Liga Turki bersama klub Giresunspor. Yang menarik, kepindahan Joey ke Giresunspor jadi gunjingan media lokal Belanda.

Pundit Belanda Bongkar Kekuatan dan Kelemahan Joey Pelupessy [Instagram Joey Pelupessy]
Pundit Belanda Bongkar Kekuatan dan Kelemahan Joey Pelupessy [Instagram Joey Pelupessy]

Salah satu media Belanda, Voetbal International pada Juli 2021 sempat menuliskan pemain 31 tahun itu menolak tawaran dari klub Belanda.

"Pelupessy abaikan tawaran Belanda demi pergi dan membela klub Turki," tulis laporan media Belanda, twenteinsite.nl

Menurut agen Joey, Revien Kanhai, keputusan sang pemain diambil setelah mempertimbangkan banyak hal.

"Terlepas dari kenyataan bahwa mereka (Giresunspor) membuat tawaran yang sangat bagus. Joey secara khusus sangat antusias dengan petualangan klub yang sangat ambisius dalam kompetisi besar," ucap Revie kepada Voetbal International.

Baca Juga: Gaduh Rencana PSSI Angkat Kembali Indra Sjafri, Publik: Sepertinya Ada...

"Selain itu, mereka memiliki stadion yang indah, baru dan modern. Giresun terletak di Laut Hitam. Joey, ayahnya dan rekan kami berkunjung minggu lalu dan itu langsung memberi kami perasaan yang sangat baik," tambahnya.

Kekuatan dan Kelemahan Joey Pelupessy

Sementara itu, salah satu pundit Belanda, Michael Bell sempat membeberkan sepak terjang Joey selama bermain di Belanda.

Michael Bell termasuk pundit yang cukup kompeten untuk melihat siapa Joey Pelupessy. Pasalnya ia sudah mengamati pemain 31 tahun itu sejak masih bermain di FC Twente.

"Saya telah mengamati Pelupessy sejak ia masih main di FC Twente. Ia tidak banyak bermain di tim utama, tetapi main di Jong Twente yang sempat main di divisi kedua Belanda," ungkap Bell seperti dilansir dari thestar.co.uk

"Sejak pindah ke Heracles, ia semakin menarik perhatian saya. Ia tampil luar biasa saat mereka finish di posisi keenam musim 2015/2016 dan bermain di Liga Europa," lanjutnya.

Potret Calon Pemain Timnas Indonesia Joey Pelupessy dengan Simbol RMS [x.com/HeraclesAlmelo]
Potret Calon Pemain Timnas Indonesia Joey Pelupessy dengan Simbol RMS [x.com/HeraclesAlmelo]

Bell bilang bahwa Joey Pelupessy sejatinya ialah gelandang bertahan. Ia bermain di depan empat bek sejajar dan bertugas memecah alur serangan lawan, serta membangun penguasaan bola dari belakang.

"Ia mengisi posisi yang berbeda saat di Jong Twente seperti menjadi bek kanan atau bek, tetapi sejak pindah ke Heracles, ia menjadi gelandang bertahan," ucap Bell.

Lebih lanjut, pundit asal Belanda itu bilang sebagai pemain tengah, Joey juga memiliki kekuatan dan kelemahan.

"Dia adalah geladang yang sangat enerjik dengan otak sepak bola bagus. Seorang tackler yang baik dan memiliki visi tajam dalam mengumpan bola. Dia jarang kehilangan bola. Dia menjadi kapten di Heracles dan menjadi pemimpin di dalam dan luar lapangan," puji Bell.

"Kelemahannya mungkin terletak pada kehadiran fisiknya di lapangan tengah dan kurangnya ia mencetak gol dan assist," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI