Indra Sjafri Masih Bungkam, 3 Aspek Ini Bisa Jadi Evaluasi Timnas Indonesia U-20

Arief Apriadi Suara.Com
Selasa, 18 Februari 2025 | 09:58 WIB
Indra Sjafri Masih Bungkam, 3 Aspek Ini Bisa Jadi Evaluasi Timnas Indonesia U-20
Pelatih Timnas Indonesia U-20, Indra Sjafri sejauh ini belum menyampaikan pernyataan resmi usai Garuda Nusantara tersingkir di fase grup Piala Asia U-20 2025. (IG Indra Sjafri)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Fans sepak bola Tanah Air masih menantikan penjelasan pelatih Indra Sjafri setelah Timnas Indonesia U-20 resmi tersingkir di fase grup Piala Asia U-20 2025.

Namun, menyitat laman resmi PSSI maupun KitaGaruda, juru taktik berusia 62 tahun itu sejauh ini belum memberikan pernyataan resmi.

Menariknya, justru anak asuhnya lah yang "berani" untuk berbicara ke khalayak banyak. Bahkan, mereka secara terbuka meminta maaf kepada fans.

Dony Tri Pamungkas selaku kapten Timnas Indonesia U-20, meminta maaf karena kerja keras dia dan rekan-rekannya belum membuahkan hasil positif.

Baca Juga: Indra Sjafri Diamuk: Kalau Punya Rasa Malu Mundur!

"Saya mewakili tim menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh rakyat Indonesia yang telah mendukung kami," kata Dony dikutip laman resmi PSSI.

"Sekali lagi mohon maaf karena perjuangan kami berakhir dan gagal melaju ke babak delapan besar. Untuk pertandingan terakhir melawan Yaman, kita akan berjuang maksimal dan berharap meraih kemenangan," tambahnya.

Timnas Indonesia U-20 harus berbenah dan mengevaluasi berbagai hal, sebagai langkah menutup Piala Asia U-20 2025 dengan kepala tegap.

Skuad asuhan Indra Sjafri sudah dipastikan tersingkir di fase grup usai menelan dua kekalahan, tapi masih ada satu laga terakhir di Grup C melawan Yaman, Rabu (19/2/2025) malam WIB.

Indra Sjafri Saat Melatih Timnas Indonesia U-20. (pssi.org)
Indra Sjafri Saat Melatih Timnas Indonesia U-20. (pssi.org)

Kemenangan dengan skor 100-0 sekalipun memang tak akan mengubah nasib Timnas U-20 di Piala Asia U-20 2025, tapi kemenangan bisa menjadi pelipur lara serta membuat Dony Tri Pamungkas dan kolega pulang dengan langkah tegap.

Baca Juga: Jay Idzes: Kami Sedang Dalam Kesulitan

Untuk meraih kemenangan perdana dan satu-satunya di Piala Asia U-20 edisi kali ini, beberapa hal berikut perlu dievaluasi dan dibenai betul-betul saat melawan Yaman.

1. Lebih Klinis saat Penyelesaian Akhir

Timnas Indonesia U-20 bukan tanpa peluang di dua laga sebelumnya, terbukti dengan keberhasilan mencetak satu gol ke gawang Uzbekistan U-20.

Akan tetapi, Timnas U-20 kurang efektif dalam mengeksekusi penyelesaian akhir. Total ada 22 tembakan dan 8 di antaranya tepat sasaran, namun hanya satu gol yang dicetak Indonesia sejauh ini.

Jens Raven dan para pemain depan lain wajib bermain lebih efektif saat mendapat suplai, begitu juga dengan para pemain di lini tengah dan sayap yang harus bisa mendistribusikan bola semaksimal mungkin.

2. Antisipasi Bola Atas

Baik dari skema sepak pojok, umpan silang atau situasi bola mati seperti tendangan bebas, Timnas U-20 sangat rapuh mengantisipasi bola mati.

Empat dari enam gol yang bersarang ke gawang Timnas Indonesia U-20, berasal dari sundulan baik dari situasi sepak pojok atau open play.

Setelah menghadapi dua lawan yang sama-sama kuat di duel udara, Timnas Indonesia U-20 tentu harus berbenah karena Yaman juga dikenal punya pemain dengan postur tinggi.

3. Sering Telat Panas

Mesin Timnas Indonesia U-20 ibarat mobil tua yang usang dan butuh waktu cukup lama untuk panas. Situasi ini membuat permainan Indonesia di awal laga sering mandek dan rutin mendapat serangan.

Saat melawan Iran U-20, Indonesia sudah kebobolan di menit kelima dan saat melawan Uzbekistan kebobolan di menit 21. Kondisi telat panas ini tidak bisa lagi terjadi jika Indonesia ingin meraih hasil positif di laga terakhir Piala Asia U-20 2025.

Kontributor: Aditia Rizki

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI