Akhirnya! PSSI Segera Bertemu Striker Pencetak 924 Gol, Bisa Lawan Australia?

Suara.com - Asosiasi Provinsi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (Asprov PSSI) NTT segera bertemu dengan Cristiano Ronaldo, mega bintang sepak bola dunia yang sejauh ini sudah mengemas 924 gol di level profesional.

Ya, Asprov PSSI NTT akan bertemu dengan Cristiano Ronaldo yang datang ke Indonesia difasilitasi Yayasan Graha Kasih Indonesia yang dipimpin oleh Dr. Susy Maria Kapitana.

Eks penyerang Sporting Lisbon, Manchester United, Real Madrid dan Juventus itu direncanakan tiba di Bandara El Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (18/2/2025).

Kabar tersebut dikonfirmasi sekretaris Asprov PSSI NTT, Abdul Muis seperti dikutip dari Antara, Senin (17/2/2025).

Meski demikian, Asprov PSSI NTT mengaku belum mengetahui lebih rinci perihal kegiatan Cristiano Ronaldo di Kupang. Mereka masih menunggu informasi lebih lanjut.

Yang pasti, tidak seperti pemain keturunan, penyerang 40 tahun itu datang ke Indonesia bukan untuk kepentingan naturalisasi, apalagi untuk mengurus syarat agar bisa membela Timnas Indonesia lawan Australia pada Maret mendatang.

Penyerang veteran pencetak 924 gol, Cristiano Ronaldo dijadwalkan bertemu Asosiasi Provinsi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (Asprov PSSI) NTT di Kupang pada Selasa (18/2/2025). [Dok/ IG Cristiano]

“Kami masih menunggu rundown asli dari Jakarta,” kata Muis.

"Tapi yang pasti kami (PSSI) diberi ruang oleh Yayasan Graha Kasih Indonesia, untuk ada pertemuan antara PSSI NTT, Ronaldo, Yayasan Graha Kasih dan kemungkinan besar dengan Pemerintah Provinsi NTT."

Andai benar-benar hadir di Kupang, ini akan menjadi kunjungan resmi ketiga Cristiano Ronaldo ke Indonesia.

Sebelumnya, pemain yang akrab dipanggil CR7 itu sempat ke Indonesia pada 2005 silam. Saat itu dia datang ke Aceh menemui Martunis, bocah korban Tsunami berusia tujuh tahun yang berhasil selamat.

Setelah itu, Ronaldo kembali menyambangi Indonesia delapan tahun kemudian. Dia datang ke Bali menghadiri acara penanaman mangrove bersama Presiden Indonesia saat itu, Susilo Bambang Yudhoyono.