Suara.com - Kekalahan dari Iran, 0-3 membuat target Timnas Indonesia U-20 berlaga di Piala Dunia U-20 2025 menjadi sangat berat. Ada perbedaan kualitas pemain Timnas U-20 dengan tim lain di Piala Asia U-20 2025.
Seperti yang terjadi saat berjumpa dengan Iran. Pemain-pemain Timnas Indonesia U-20 kerepotan mengimbangi para penggawa Iran terutama saat duel udara.
Timnas Indonesia U-20 punya kans mencetak gol di laga tersebut. Tetapi, Jens Raven dan Marselinus Ama Ola yang digadang-gadang bisa menjadi pembeda tim karena merumput di luar negeri, tak bisa mencetak angka untuk Timnas U-20 padahal ada peluang.
"Terlihat Timnas U-20 Indonesia memang kalah secara kualitas tim dan individu," kata pengamat sepak bola Rais Adnan saat dihubungi Suara.com, Jumat (14/2/2025).
Baca Juga: Denny Landzaat: Jairo Riedewald akan Bergabung dengan Timnas Indonesia
"Terlihat juga para pemain kita masih sering kalah duel dalam bola-bola atas," tambah Rais Adnan.
Rais beranggapan yang terpenting untuk saat ini fokus menatap laga melawan Uzbekistan, Minggu (16/2/2025).
Lupakan sejenak mimpi bisa berlaga di Piala Dunia U-20 2025 karena masih ada Yaman yang juga wajib harus dikalahkan.
Indra Sjafri harus membangkitkan kembali mental bertanding Dony Tri Pamungkas dan kawan-kawan. Sebab, peluang lolos ke Piala Dunia U-20 masih terbuka walau kecil.
"Yang terpenting sekarang, dalam menatap laga selanjutnya melawan Uzbekistan, membangkitkan kembali mental para pemain Timnas U-20 setelah menelan kekalahan (kontra Iran) ini," jelas Rais.
Baca Juga: Kans Timnas Indonesia U-20 di Piala Asia U-20 2025: Statistik, Kekuatan Lawan, Peluang
Diakui Rais, kans Timnas Indonesia U-20 meraih tiket Piala Dunia U-20 sangat berat. Andai Garuda Nusantara bangkit dan lolos dari fase grup sebagai juara atau runner-up sudah menanti raksasa Asia.
Jika melihat bagan grup, Timnas Indonesia U-20 akan berhadapan dengan juara atau runner-up Grup D saat perempatfinal. Kemungkinan besar posisi itu akan diisi oleh Jepang dan Korea Selatan.
"Masih ada (peluang ke Piala Dunia U-20), tapi berat karena di babak selanjutnya kalau pun lolos (kemungkinan) akan bertemu Jepang atau Korea Selatan," tutupnya.