Suara.com - Bek Timnas Indonesia, membongkar dugaan kasus pencurian umur di sepak bola internasional. Hal itu dia sampaikan ketika mengenang pengalaman tampil di Piala Dunia U-17 2009 di Nigeria.
Saat itu, Jordi Amat yang masih berusia 16 tahun, mendapat panggilan Timnas Spanyol untuk tampil di ajang terakbar dunia itu. Turnamen bergulir pada 24 Oktober hingga 15 November 2009.
Sayangnya, Spanyol U-17 gagal menjadi juara di ajang ini. Mereka harus puas menduduki tempat ketiga setelah mengalahkan Kolombia dengan skor 1-0.
Jordi Amat dan kawan-kawan terhenti di babak semifinal oleh tuan rumah Nigeria dengan skor 1-3. Saat itu, Jordi merasa para pemain Nigeria seperti 10 tahun lebih tua dari dia dan rekan-rekannya.
Baca Juga: Ragnar Oratmangoen: Sangat Hebat Kalau Bela Timnas Belanda
Dugaan Jordi Amat diperkuat oleh fakta bahwa delapan pemain Nigeria saat itu lahir di tanggal dan bulan yang sama yakni 1 Januari 1992.
"Nigeria mengalahkan kami di semifinal, tetapi rasanya mereka sepuluh tahun lebih tua dari kami," kata Jordi Amat dikutip dari El Correo Web, Minggu (16/2/2025).
"Delapan [pemain Nigeria] kelahiran 1 Januari 1992. Sungguh kebetulan," kata Jordi Amat mengisyaratkan dugaan adanya pencurian umur yang dilakukan tuan rumah di Piala Dunia U-17 2009.
![Pemain keturunan Indonesia, Jordi Amat berlatih bersama skuad Timnas Indonesia. [Dok. Instagram/@jordiamat5]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/02/13/50101-pemain-keturunan-indonesia-jordi-amat-berlatih-bersama-skuad-timnas-indonesia.jpg)
Terlepas dari pengalaman mengecewakan itu, Jordi Amat menjadi salah satu bek muda potensial Spanyol kala itu.
Hal itu terbukti setelah dirinya kembali dipercaya tampil untuk Spanyol di Piala Dunia U-20 2011 di Kolombia. Di kesempatan itu, Spanyol terhenti di perempat final usai kalah dari Brasil dalam adu penalti.
Baca Juga: Bagaimana Nih? Alex Pastoor Cabut Sebulan Sebelum Laga Timnas Indonesia vs Australia dan Bahrain
Kegagalan itu kemudian ditebus dengan manis oleh Jordi Amat setelah mengantarkan Spanyol menjuarai Euro U-21 2013.
Saat itu, Jordi bahu membahu membawa tim asuhan Luis Milla jadi yang terbaik bersama para pemain yang di masa depan menjadi bintang dunia, seperti David De Gea, Thiago Alcantara hingga Alvaro Morata.