Suara.com - Pengamat sepak bola, Justinus Lhaksana atau Coach Justin, menyebut penyerang naturalisasi anyar Timnas Indonesia, Ole Romeny, bukanlah pemain Grade A.
Hal ini diungkapkannya dalam sebuah Podcast, di mana bagi Coach Justin, penyerang yang kini membela Oxford United itu tak masuk kategori pemain berlabel Grade A.
Pengamat berusia 57 tahun itu mengungkapkan, Ole Romeny memang bukanlah pemain berlabel Grade A. Tapi kehadirannya dibutuhkan oleh Timnas Indonesia saat ini.
“Ini Ole Romeny dari Utrecht kan? Pasti gue dukung dong. Cuma gue harus objektif,” buka Coach Justin dalam video singkat yang diunggah akun @_r_4nsfc.bol4 di Instagram.
Baca Juga: Hitung-hitungan Indonesia Kena Sanksi FIFA dan Gagal ke Piala Dunia 2026 Buntut Kericuhan di Liga 2
“Katanya pak Sumardji bilang dia (Ole Romeny) pemain Grade A. Jujur gue ragu. Kalau dibilang Grade A, menurut gue enggak. Tapi apakah dia nilai tambah buat kita? Iya,” lanjutnya.
Menurut Coach Justin, ada alasan mengapa Ole Romeny menjadi nilai tambah bagi Timnas Indonesia yang tengah berjuang di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Coach Justin kemudian membandingkan penyerang berusia 24 tahun itu dengan Rafael Struick, di mana Ole Romeny punya kiprah mentereng ketimbang calon rekannya di lini serang itu.
“Ya kalo dibandingkan dengan Rafael Strucik, Sorry to say (Ole Romeny unggul),” pungkas mantan pelatih Timnas Futsal Indonesia itu.
Pernyataan Coach Justin itu bisa dikatakan benar. Pasalnya, kiprah Ole Romeny berbeda jauh dengan pemain Timnas Indonesia yang berlabel Grade A seperti Mees Hilgers, Kevin Diks, ataupun Jay Idzes.
Baca Juga: Belum Main Bikin Kesal, Ole Romeny Diamuk Fans Garuda: Terpaksa Bela Timnas Indonesia Yah...
Secara statistik, Ole Romeny mungkin unggul ketimbang penyerang Timnas Indonesia lainnya seperti Rafael Strucik maupun Ragnar Oratmangoen.
Tapi di liga-liga Eropa, catatannya masih jauh dari kata memuaskan. Sebagai bukti, di musim 2024/2025 ini dirinya baru mencetak 2 gol dari 13 laga di Eredivisie.
Bahkan jika mundur ke musim sebelumnya, Ole Romeny hanya berhasil menjaringkan 1 gol saja dari 18 penampilan bersama FC Utrecht di segala ajang.
Karena catatan tersebut, FC Utrecht pun rela melepasnya ke Oxford United yang berkiprah di kasta kedua Inggris atau Championship.
Bahkan sejak resmi bergabung Oxford United, Ole Romeny juga tampak kesulitan menjadi starter bagi tim berjuluk The U’s tersebut.
Satu-satunya catatan terbaik Ole Romeny sendiri terjadi pada 2022/2023 lalu, di mana ia berhasil menjaringkan 11 gol dari 33 laga di Eredivisie.
Namun entah mengapa, catatan itu kini makin menurun, meski secara keseluruhan statistiknya lebih baik ketimbang penyerang keturunan di Timnas Indonesia.
Terlepas dari catatan itu, kehadiran Ole Romeny menjadi tambahan penting bagi lini serang Timnas Indonesia yang mengandalkan Rafael Struick dan Ragnar Oratmangoen saja sepanjang 2024 lalu.
Dengan kehadiran Ole Romeny, Timnas Indonesia punya banyak opsi di lini serang dan bisa membuat tim kepelatihan Patrick Kluivert melakukan eksperimen untuk menambah daya gedor.
(Felix Indra Jaya)