Deretan Kelemahan Timnas Indonesia U-20 yang Terekspos saat Dibantai Iran 3-0

Arief Apriadi Suara.Com
Jum'at, 14 Februari 2025 | 18:35 WIB
Deretan Kelemahan Timnas Indonesia U-20 yang Terekspos saat Dibantai Iran 3-0
Berikut sederet kelemahan Timnas Indonesia U-20 yang terekspos usai kalah 0-3 dari Iran dalam laga pertama Grup C Piala Asia U-20 2025, Kamis (13/2/2025). [Dok. IG/Timnas Indonesia]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Langkah pertama Timnas Indonesia U-20 di Piala Asia U-20 2025 tidak berjalan mulus. Mereka kalah 0-3 dari Iran pada laga perdana Grup C, Kamis (13/2/2025) malam WIB.

Tiga gol Iran yang bersarang di gawang Indonesia dicetak oleh Hesam Nogourani (5’), Esmaeil Gholizadeh (63’), dan Mobin Dehghan (70’).

Kekalahan ini menunjukkan bahwa skuad arahan Indra Sjafri punya beberapa kelemahan. Timnas U-20 wajib memperbaikinya jika tak ingin hasil minor kembali diraih di dua laga Grup C berikutnya.

Terlebih, Timnas Indonesia U-20 akan menghadapi lawan yang tidak kalah kuat yaitu Uzbekistan U-20 dan Yaman U-20.

Baca Juga: Rafael Struick: Menjadi Sangat Kacau...

1. Antisipasi Duel Udara

Pertandingan antara Timnas Indonesia U-20 melawan Iran di laga pembuka Piala Asia U-20 (pssi.org)
Pertandingan antara Timnas Indonesia U-20 melawan Iran di laga pembuka Piala Asia U-20 (pssi.org)

Kelemahan paling mencolok dari Timnas U-20 usai dicukur oleh Iran U-20 adalah kemampuan para pemain dalam mengantisipasi duel udara atau bola-bola atas.

Dari statistik pertandingan yang dihimpun melalui situs resmi AFC, persentase kemenangan duel udara Iran U-20 mencapai 63,9 persen sedangkan Indonesia U-20 hanya 36,1 persen.

Itu dari segi angka saja. Bukti jika Indonesia masih lemah dalam mengantisipasi duel udara adalah dua gol Iran yang berasal dari sundulan usai menyambut sepak pojok.

Gol pertama dan ketiga dari Iran menunjukkan jika para pemain Indonesia masih lalai dalam menjaga pergerakan pemain sehingga bisa leluasa terbebas untuk menyambut bola atas.

Baca Juga: Statistik Indra Sjafri 2023-2025: 16 Kali Kalah, Ciut Saat Lawan Tim Non Asean

2. Koordinasi Lini Belakang Buruk

Pertandingan antara Timnas Indonesia U-20 melawan Iran di laga pembuka Piala Asia U-20 (pssi.org)
Pertandingan antara Timnas Indonesia U-20 melawan Iran di laga pembuka Piala Asia U-20 (pssi.org)

Empat pemain belakang yang dipasang Indra Sjafri pada laga ini, Dony Tri Pamungkas, Iqbal Gwijangge, Kadek Arel, dan Alfahrezzi Buffon tidak menunjukkan permainan solid saat transisi.

Seringkali para pemain tidak bisa mengantisipasi serangan balik dari Iran dengan baik. Para pemain Iran U-20 juga sering leluasa menguasai bola di daerah Indonesia, bahkan gol kedua Iran hadir karena lalainya pemain belakang mengantisipasi pergerakan lawan di kotak penalti.

Umpan lambung dari kanan serangan Iran gagal dipotong oleh Iqbal, kemudian satu pemain Iran lepas dari pengawalan Kadek Arel lalu menyambut bola dengan tendangan salto yang berbuah gol.

3. Serangan yang Monoton

Pertandingan antara Timnas Indonesia U-20 melawan Iran di laga pembuka Piala Asia U-20 (pssi.org)
Pertandingan antara Timnas Indonesia U-20 melawan Iran di laga pembuka Piala Asia U-20 (pssi.org)

Timnas Indonesia U-20 seperti kekurangan taktik dalam menyerang sehingga pola permainan yang mereka tunjukkan terlihat monoton dan mudah diantisipasi lawan.

Memiliki Jens Raven dengan postur cukup tinggi, Timnas U-20 hanya melepas tujuh umpan silang yang akurasinya cuma 14,3 persen.

Serangan Timnas U-20 juga cenderung hanya berpusat dari sektor sebelah kiri di mana Dony Tri Pamungkas bermain. Pola yang monoton dengan minimnya variasi ini membuat permainan Timnas U-20 sulit berkembang.

Kontributor: Aditia Rizki

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI