Dalam rekaman video yang diunggah oleh akun Instagram @nusaliga, terlihat sejumlah suporter memasuki lapangan sembari membawa benda seperti kayu.

Akibat insiden tersebut, beberapa pemain serta official Tornado FC mengalami luka di bagian kepala.
Kericuhan serupa juga terjadi di Stadion Joyokusumo usai laga play-off degradasi Liga 2 yang mempertemukan Persipa Pati dengan Persipura Jayapura.
Kekalahan 1-2 yang dialami Persipa memicu kemarahan suporter tuan rumah. Mereka merusak sejumlah fasilitas stadion sebagai bentuk pelampiasan kekecewaan.
Rentetan kerusuhan ini menambah panjang daftar insiden yang mencoreng sepak bola Indonesia. Lebih dari itu, bayang-bayang sanksi FIFA kembali mengancam, yang dapat menggagalkan ambisi Timnas Indonesia berlaga di Piala Dunia 2026.
Pada Oktober 2022 silam, salah satu tragedi terkelam dalam sepak bola dunia terjadi di Tanah Air yakni Tragedi Kanjuruhan.
Sebanyak 135 orang meninggal dunia dalam kerusuhan yang pecah di Stadion Kanjuruhan, Malang dalam laga Arema FC vs Persebaya Surabaya.
Saat itu, pihak kepolisian mengklaim pendukung tuan rumah melakukan kerusuhan di mana beberapa di antara mereka disebut masuk ke lapangan untuk menyerang pemain dan ofisial.
Aparat keamanan pun merespons dengan melepaskan gas air mata yang beberapa di antaranya diarahkan ke tribun selatan.
Baca Juga: Coach Justin Sentil Rafael Struick: Kalau Lu Lihat Golnya Thom Haye...
Alhasil, kepanikan terjadi dan menimbulkan penumpukan kerumunan. Di situasi itulah tragedi terjadi, di mana sebanyak 135 orang meninggal dengan 583 lainnya cedera.