Suara.com - Insiden merusak fair play di sepak bola kembali terjadi di Liga Indonesia. Baku pukul antar pemain pecah saat pertandingan lanjutan Liga 3 Nusantara babak enam besar antara Persekabpas vs Tornado FC di Stadion R Soedarsono Pasar Bangil, Kabupaten Pasuruan, Kamis (13/2).
Emosi meledak saat wasit yang memimpin pertandingan meniup peluit panjang babak kedua. Pemain tim tuan rumah yang kalah 1-2 dari Tordano FC meluapkan kemarahan mereka.
Kiper Tornado FC jadi sasaran amukan pemain tuan rumah karena dianggap mengulur waktu pertandingan. Wasit yang memimpin pertandingan pun tak luput dari kemarahan. Ia tunggang langgang masuk ke dalam stadion saat dikejar sejumlah orang.
Dari video unggahan akun Instagram @duababak, terekam dengan jelas bagaimana sejumlah orang meringsek masuk ke dalam lapangan dan membuat kericuhan.
Baca Juga: Timnas Indonesia U-20 Menanggung Malu, Posisi Indra Sjafri Terancam?
Steward dan aparat keamanan yang berjaga di sisi lapangan pun tampak kewalahan dengan kondisi itu. Lempara botol minuman dari arah tribun penonton membuat suasana makin tak terkendali.
"Ricuh selepas laga Persekabpas Pasuruan vs Tornado FC," tulis caption video tersebut.
Sejumlah netizen pun mengaku tak cukup kaget dengan kericuhan di Liga 3. Mayoritas menganggap hal tersebut sangat lumrah dan seolah dibiarkan oleh pemangku kebijakan di sepak bola Indonesia.
"inilah yg saya suka dari melihat pertandingan sepak bola di indonesia, sekali beli tiket bisa lihat pertandingan sepakbola sekaligus pertndingan MMA," komentar salah satu akun Instagram.
"Ini baru liga indonesia," sindir akun lainnya.
Baca Juga: Rusuh Lagi! Indonesia Siap-siap Sanksi FIFA, Piala Dunia 2026 Pupus?
Bukan Insiden Pertama
Ricuh di laga Persekabpas vs Tornado FC bukan kali pertama terjadi pada kompetisi Liga Indonesia. Beberapa hari sebelumnya, kericuhan juga terjadi di laga Liga 2 antara PSPS vs Persijara.
Eks pemain Timnas Indonesia, Andik Vermansyah bahkan sampai mengungkap rasa kesalnya dan meminta ketum PSSI Erick Thohir untuk turun tangan.
Andik tak segan-segan menyebut Liga Indonesia bobrok. Diduga apa yang dikatakannya buntut dari kekalahan Persiraja dari PSPS Riau di ajang play-off promosi Liga 2.
"Jadi pemain bola pro 2008 sampai sekarang main bola kayak jadi wayang, @pt_lib @pssi @erickthohir. Liga bobrok," tulis Andik Vermansyah.
Pihak PT LIB, Ferry Paulus menerangkan mereka tidak tinggal diam menanggapi situasi ini. Salah satu hal yang dilakukannya adalah kerja sama dengan badan yudisial PSSI.
![Pemain Timnas Indonesia Andik Vermansyah ngamuk di media sosial dengan mencolek Ketua Umum PSSI Erick Thohir. Dia mengatakan liga Indonesia Bobrok! (IG Andik Vermansyah)](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/02/12/72554-pemain-timnas-indonesia-andik-vermansyah-ngamuk-di-media-sosial-dengan-mencolek-ketua-umum-pssi-eric.jpg)
"Memang sanksi badan yudisial itu bukan ada di LIB, tetapi proposal liga itu selalu kita memberikan early-warning dan bentuk beberapa proposal yang kita sampaikan kepada Komdis (Komite Disiplin) bahwa ini ada beberapa case yang menjadi perhatian untuk Komdis melakukan persidangan, baik itu sanksi, hukuman, atau apapun juga yang lainnya," kata Ferry Paulus kepada awak media di kawasan Senayan, Jakarta.
Hukuman terkait sejumlah kericuhan yang terjadi di Liga 2 dan Liga 3 sudah pasti akan dijatuhkan oleh Komdis PSSI.
Namun yang jadi pertanyaan kemudian, apakah insiden ini akan terus terulang? PSSI bisa apa untuk memutus mata rantai ini dari Liga Indonesia?