Suara.com - Kericuhan dan kerusuhan suporter sepertinya belum bisa dilepaskan dari sepak bola Indonesia.
Terbaru, dua kerusuhan pecah dalam pertandingan Liga 2 dan Liga Nusantara yang berlangsung Kamis (13/2/2025).
Kerusuhan pertama terjadi setelah laga Persekabpas Pasuruan melawan Tornado FC dalam babak 6 Besar Liga Nusantara di Stadion R Soedarsono, Bangil.
Diduga tak terima kekalahan 1-2 dari tim tamu, pemain dan suporter Persekabpas mengejar pemain Tornado FC setelah wasit meniup peluit panjang.
Baca Juga: PSIM Yogyakarta Selangkah Lagi Promosi ke Liga 1 Musim Depan
Bahkan dari video yang diunggah akun Instagram @nusaliga, terlihat suporter masuk ke lapangan dengan membawa benda-benda seperti kayu.
"Kekerasan dalam pertandingan sepakbola. Kejadian ganas serupa ini jadi buruk rupa dikompetisi lokal. Suporter Persekabpas Pasuruan, serta pemain mengamuk mengincar kiper serta pemain dari Tornado FC," tulis unggahan akun tersebut dilansir Suara.com, Jumat (14/2/2025).
"Sebuah momen amarah yang buruk kembali terjadi setiap hari," tambahnya.
Akibat kerusuhan dan penyerangan itu, sejumlah pemain dan official Tornado FC mengalami luka-luka di kepala.
Kerusuhan juga pecah usai laga Persipa Pati menjamu Persipura Jayapura dalam play-off degradasi Liga 2 di Stadion Joyokusumo.
Baca Juga: Perbandingan Kesiapan Elkan Baggott dan Ole Romeny Sebulan Sebelum Dipanggil Patrick Kluivert
Suporter tuan rumah mengamuk dan merusak sejumlah fasilitas stadion setelah timnya kalah 1-2 dari Mutiara Hitam.
Tentu saja, kerusuhan yang terjadi cukup mengkhawatirkan bagi sepak bola Indonesia. Bayang-bayang sanksi FIFA kembali muncul dan bisa memupus keinginan Timnas Indonesia berlaga di Piala Dunia 2026.