Infografis
Suara.com - Penyerang Timnas Indonesia, Rafael Struick mengenang hari-hari pertamanya dilatih Shin Tae-yong. Dia ingat betul bagaimana juru taktik asal Korea Selatan itu memanggilnya untuk ikut latihan bersama skuad U-20 di Spanyol.
Rafael Struick, bersama satu pemain keturunan, Zico Soree secara mendadak diminta Shin Tae-yong untuk ikut mengikuti training camp (TC) di Spanyol pada 14-22 November 2022 lalu.
Saat itu, posisi Rafael Struick belum dinaturalisasi. Namun, mendapat ajakan langsung untuk trial, langsung disambut positif olehnya dan keluarga.
"Dia (Shin Tae-yong) selalu sibuk, selalu di kamp pelatihan," kata Rafael Struick dikutip dari media Belanda, Omroepwest, Kamis (13/2/2025).
Baca Juga: Tak Ada Bendera Indonesia di Deker Jordi Amat: Saya Sangat Spanyol dan Catalan
"November (2022) lalu saya diizinkan pergi ke kamp pelatihan di Spanyol bersama tim U-20. Kami sangat akrab, dia sangat positif terhadap saya," tambahnya.
Kini, Rafael Struick dan Shin Tae-yong tak lagi bekerja bareng di Timnas Indonesia. Hal itu menyusul keputusan PSSI memecat juru taktik 54 tahun itu pada 6 Januari 2025 lalu.
Saat dinaturalisasi Timnas Indonesia pada 22 Mei 2023, Struick masih bermain untuk tim muda klub kasta kedua Liga Belanda, ADO Den Haag U-21.
Kini, penyerang 21 tahun itu sudah meninggalkan Belanda untuk bergabung dengan klub kasta teratas Liga Australia, Brisbane Roar.
Sayangnya, karier Rafael Struick di klub barunya tidak berjalan mulus. Meski sempat rutin tampil, dirinya kini tersisih dari skuad utama.
Baca Juga: Nomor Punggung Skuat Timnas Indonesia di Piala Asia U-20 2025: Welber Jardim Pakai Angka Keramat
Menyitata Transfermarkt, Brisbane Roar tidak pernah memainkan Rafael Struick dalam empat laga terakhirnya.
Situasi itu jelas buruk bagi seorang penyerang yang sebelumnya sangat diandalkan Timnas Indonesia asuhan Shin Tae-yong.
Andai tidak buru-buru menembus skuad utama, Struick bukan tidak mungkin bakal tersisih dari skuad Timnas Indonesia yang kini diasuh Patrick Kluivert.
Kluivert sendiri sempat menyiratkan untuk memprioritaskan para pemain yang punya banuak menit bermain di klub untuk dipanggil ke Timnas Indonesia.
