Meski sudah lama melatih tim muda Ajax, pria keturunan Maluku ini tak segan untuk pergi meninggalkan klub itu untuk bergabung Deutsche Football Academy di Berlin.
Keputusannya pergi saat itu tak lepas dari keputusan manajemen Ajax yang memberinya dua pilihan tak mengenakkan, yakni pensiun atau melatih dengan jam yang lebih sedikit.
“Ajax adalah klub saya, saya ingin bertahan lebih lama,” kata Simon Tahamata, dikutip dari media Belanda, AD.nl.
"Ajax menawari saya dua opsi selama pertemuan sementara pada bulan Desember tahun lalu. ‘Bekerjalah dengan sedikit jam atau pensiun’,” lanjutnya.
Karena dua pilihan tersebut, Simon Tahamata pun enggan memenuhi permintaan Ajax dan tak ingin klub yang pernah dibelanya itu menentukan masa depannya.
Karenanya, Simon Tahamata kemudian mundur dari jabatannya sebagai pelatih tim muda Ajax untuk bergabung dengan Deutsche Football Academy di Berlin.
Berkaca dari pengakuan itu, bisa dikatakan Simon Tahamata merupakan sosok yang keras dan gemar bekerja dengan para pemain muda.
Dua hal tersebut membuat Simon Tahamata pun dirasa cocok untuk menjadi Dirtek baru Timnas Indonesia yang membutuhkan sosok tegas dan juga gemar bekerja dengan pemain muda.
(Felix Indra Jaya)
Baca Juga: Rahmad Darmawan: Bisa Jadi Elkan Baggott...