Setelah meninggalkan ADO Den Haag dan bergabung dengan Brisbane Roar pada akhir tahun lalu, pemain muda berbakat ini berharap mendapatkan lebih banyak menit bermain.
Namun, kenyataan di klub kasta teratas Australia tersebut tak sepenuhnya sesuai harapannya.
Berdasarkan data dari Transfermarkt, sejak bergabung dengan Brisbane Roar pada September 2024, Struick baru mencatatkan sembilan penampilan.
Lebih mengkhawatirkan lagi, dalam empat laga terakhir, namanya tak lagi muncul dalam starting XI. Bahkan, ia hanya duduk di bangku cadangan tanpa mendapat kesempatan bermain.
Keadaan ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi Struick, mengingat ambisinya untuk terus berkembang dan membuktikan kualitasnya di level klub.
Brisbane Roar, yang dimiliki oleh Bakrie Group, masih belum menjadikannya sebagai pilihan utama di lini serang.
Minimnya waktu bermain di klub bisa berdampak pada masa depan Struick di Timnas Indonesia.
Apalagi, saat ini skuad Garuda memiliki pelatih baru, Patrick Kluivert, yang pastinya akan menilai pemain berdasarkan performa terkini di level klub.
Jika terus menjadi cadangan, Struick berisiko kehilangan tempat di Timnas Indonesia, yang semakin kompetitif dengan hadirnya talenta-talenta muda lainnya.
Baca Juga: Tijjani Reijnders: Pemain Timnas Indonesia Akan Nonton Saya di Liga Champions