Suara.com - Vinicius Junior berhasil menjadi Pemain Terbaik di playoff 16 besar Liga Champions antara Manchester City vs Real Madrid, Rabu (12/2/2025) dini hari WIB di Stadion Etihad.
Bermain di kandang sendiri, Manchester City bisa membuka keunggulan lewat Erling Haaland pada menit ke-19 Real Madrid kemudian membalasnya pada menit ke-60 lewat gol Kylian Mbappe.
Erling Haaland lantas membawa The Citizens unggul lagi lewat tendangan penalti menit ke-80. Enam menit berselang, Brahim Diaz kemudian bisa menyamakan kedudukan lagi dengan skor 2-2.
Petaka bagi Manchester City datang jelang laga berakhir. Vinicius Junior menjadi aktornya, ia berhasil memanfaatkan kesalahan pemain lawan.
Baca Juga: 256 Hari Jadi Pengangguran, Sergio Ramos Lanjutkan Karier ke Meksiko
Dalam serangan balik, ia menendang bola karena Ederson maju dari sarangnya. Bola tersebut memang tidak masuk dan kemudian disambar Jude Bellingham menjadi gol dan menutup laga 3-2.
Vinicius dinobatkan sebagai MVP dalam pertandingan tersebut. Ia mengaku membungkam ulah fans Manchester City yang mengejeknya dengan spanduk besar bertuliskan 'berhenti menangis'.
Ejekan itu merujuk ketika pemain Brasil kalah dalam penghargaan Ballon d'Or dari pemain Manchester City, Rodri.
Akan tetapi, ejekan itu ternyata membuat Vinicius tersulut semangatnya. Ia mengaku bahwa hal tersebut menjadi kekuatannya untuk tampil baik.
"Saya melihat panduknya, setiap kali pendukung lawan (Man City) melakukan sesuatu, mereka memberi saya lebih banyak kekuatan untuk memainkan permainan hebat dan saya melakukannya di sini," ucap Vinicius dikutip dari Marca.
Baca Juga: Kurangi Beban Pesepak Bola, Babak Tambahan Waktu Bakal Dihapus UEFA
Walau tidak mencetak gol, tapi berhasil menjadi MVP, Vinicius Junior tidak peduli dengan itu. Ia mementingkan Real Madrid bisa meraih kemenangan.
"Saya mampu bermain baik, kami bertahan sangat kuat dan tidak masalah siapa yang mencetak gol atau menjadi MVP. Kami di sini untuk melakukan hal hebat bagi tim dan menempatkan Madrid di posisi teratas," pungkasnya.