Suara.com - Gelombang naturalisasi pemain keturunan membuat Timnas Indonesia naik level menjadi tim yang lebih kuat, tak hanya di Asia Tenggara tetapi juga Asia.
Hal itu berkat kehadiran para pemain keturunan yang membawa pengalaman berharga dari karier mereka di Eropa.
Namun belakangan, para pemain keturunan ini mulai berguguran. Beberapa dari mereka tersisih dari kompetisi Eropa.

Sejak era Shin Tae-yong, Jordi Amat menjadi pemain keturunan atau diaspora pertama yang memilih meninggalkan Eropa untuk berkarier di Asia.
Jordi sempat membela klub Belgia, KAS Eupen sebelum hijrah ke klub raksasa Malaysia, Johor Darul Tazim.
Setelah Jordi Amat, Rafael Struick yang sejatinya masih relatif muda yakni 21 tahun juga tersisih dari kompetisi Benua Biru.
Dia hengkang dari klub kasta kedua Belanda ADO Den Haag, menuju klub Liga Australia, Brisbane Roar pada akhir tahun lalu.

Rafael Struick resmi meninggalkan ADO Den Haag dan bergabung dengan Brisbane Roar pada 16 September 2024. Brisbane Roar jadi klub profesional keduanya.
Struick sebelumnya bermain di akademi ADO Den Haag, Forum Sport, dan RKAVV.
Di ADO U-21, ia mencetak 10 gol dari 41 laga.