“Koper ayah saya sekarang di loteng saudari saya. Sebuah simbol tentang sejarah kami, yang mana kami tak boleh melupakannya,” tambahnya.
Sekadar informasi, Simon Tahamata menjadi salah satu pesepak bola keturunan Indonesia yang mendukung gerakan Republik Maluku Selatan (RMS).
Dukungan yang diberikannya untuk RMS tak lepas dari latar belakang keluarganya dan perjuangan rakyat Maluku saat menagih janji kemerdekaan dari Kerajaan Belanda pada 1977 lalu.
Pada tahun tersebut, Simon Tahamata yang telah berusia 19 tahun melihat langsung perjuangan rakyat Maluku yang menagih janji kemerdekaan ke Kerajaan Belanda dengan membajak kereta api.
Sayangnya, dukugan Simon Tahamata terhadap gerakan RMS ini bisa saja menjadi masalah di kemudian hari, terutama saat dirinya ditunjuk sebagai Direktur Teknik Timnas Indonesia.
Saat ini, nama Simon Tahamata memang santer diberitakan akan menjadi Direktur Teknik Timnas Indonesia usai kedapatan mengikuti akun Instagram Timnas Indonesia dan Erick Thohir.
(Felix Indra Jaya)