8 Pemain Rela Dinaturalisasi Sampai Pindah Agama, Tapi Belum Dipanggil Timnas Indonesia

Minggu, 09 Februari 2025 | 09:52 WIB
8 Pemain Rela Dinaturalisasi Sampai Pindah Agama, Tapi Belum Dipanggil Timnas Indonesia
8 Pemain Rela Dinaturalisasi Sampai Pindah Agama, Tapi Belum Dipanggil Timnas Indonesia (IG voetbalbond_indonesia)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Berikut 8 pemain yang rela dinaturalisasi hingga pindah agama, namun tak kunjung dipanggil oleh Timnas Indonesia sepanjang karier sepak bolanya.

Sejak melakukan PSSI menjalankan program naturalisasi pada dekade 2010 an, Timnas Indonesia terus gencar melakukan naturalisasi terhadap pemain keturunan ataupun pemain asing.

Pemain keturunan yang berkiprah di luar negeri pun banyak didekati dan ditawari untuk dinaturalisasi serta menjadi WNI guna mengangkat prestasi skuad Garuda.

Tak hanya pemain keturunan, para pemain asing yang berkarier di Indonesia pun banyak dinaturalisasi secara khusus, seperti contohnya Cristian Gonzales.

Baca Juga: Sandy Walsh: Sepak Bola Seperti Agama di Indonesia

Biasanya naturalisasi khusus ini diberikan kepada para pemain asing yang telah tinggal di Indonesia selama lima tahun berturut-turut atau menikah dengan wanita lokal.

Nah, adanya naturalisasi khusus ini membuat banyak pemain asing pun rela melepas kewarganegaraannya dan menjadi WNI.

Sayangnya meski para pemain ini menjadi WNI, tetap saja kemampuan mereka tak pernah dilirik oleh PSSI untuk membela Timnas Indonesia.

Tercatat, ada 8 pemain yang dinaturalisasi bahkan sampai pindah agama, namun tak pernah dipanggil membela Timnas Indonesia. Siapa saja pemain itu?

1. Herman Dzumafo

Baca Juga: Kabar Buruk! Rafael Struick Bisa Tak Masuk Timnas Indonesia Patrick Kluivert karena 3 Alasan Ini

Pesepak bola Bhayangkara FC Herman Dzumafo (kanan) berselebrasi usai mencetak gol ke gawang Persija Jakarta pada pertandingan Liga 1 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Sabtu (26/3/2022). Pertandingan tersebut berakhir imbang dengan skor 1-1. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/aww.
Pesepak bola Bhayangkara FC Herman Dzumafo (kanan) berselebrasi usai mencetak gol ke gawang Persija Jakarta pada pertandingan Liga 1 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Sabtu (26/3/2022). Pertandingan tersebut berakhir imbang dengan skor 1-1. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/aww.

Herman Dzumafo dikenal sebagai penyerang tajam pada era Indonesia Super League, terutama saat dirinya masih berseragam PSPS Pekanbaru sejak 2007 silam.

10 tahun kemudian, pemain kelahiran Kamerun ini memutuskan untuk naturalisasi. Meski dikenal tajam, ia tak pernah merasakan pemanggilan ke Timnas Indonesia.

2. Silvio Escobar

Penyerang Tira-Persikabo, Silvio Escobar. (dok. Tira-Persikabo)
Penyerang Tira-Persikabo, Silvio Escobar. (dok. Tira-Persikabo)

Silvio Escobar menjadi salah satu contoh pemain asing yang dinaturalisasi secara khusus dan kemudian memutuskan pindah agama atau menjadi Mualaf.

Ia memutuskan pindah agama karena menikah dengan wanita lokal. Karena menikah dengan WNI, Silvio Escobar dinaturalisasi. Sayangnya, ia juga tak pernah dilirik Timnas Indonesia.

3. O.K John

O.K. John saat masih memperkuat Persik Kediri. [Dok Pemkot Kediri]
O.K. John saat masih memperkuat Persik Kediri. [Dok Pemkot Kediri]

Liga Indonesia banyak memiliki bek-bek asing berkualitas. Salah satunya adalah OK. John yang tiba di Indonesia pertama kali pada 2005 silam.

Usai berkarier lama di Indonesia, pria yang kini berusia 41 tahun itu memutuskan menjadi WNI pada 2018. Tetap saja, kemampuannya dalam bertahan tak membuat Timnas Indonesia tertarik.

4. Guy Junior

Guy Junior Ondoua (sedang menggiring bola) (Dokumen Bhayangkara FC/Media Officer Bhayangkara)
Guy Junior Ondoua (sedang menggiring bola) (Dokumen Bhayangkara FC/Media Officer Bhayangkara)

Guy Junior merupakan penyerang asing asal Kamerun. Pertama kali ia tiba di Indonesia, yakni pada 2005 silam dengan membela PS Palembang.

Pada tahun 2016, Guy Junior memutuskan naturalisasi dan menjadi WNI. Meski jadi WNI, namanya tak pernah dilirik oleh Timnas Indonesia.

5. Charles Orock

Charles Orock merupakan pemain kelahiran Kamerun yang dinaturalisasi dan menjadi WNI pada tahun 2017 silam.

Namanya sendiri tak begitu akrab di telinga pecinta sepak bola Tanah Air. Hanya saja, ia tercatat pernah bermain bagi PSS Sleman, Martapura FC, dan Persibangga Purbalingga.

6. Fabiano Beltrame

Bek tengah Persib Bandung Fabiano Beltrame menjalani latihan di stadion GBLA, Bandung, Kamis (17/9/2020). [Dok. Persib]
Bek tengah Persib Bandung Fabiano Beltrame menjalani latihan di stadion GBLA, Bandung, Kamis (17/9/2020). [Dok. Persib]

Fabiano Beltrame dikenal sebagai salah satu pemain asing yang malang melintang di sepak bola Indonesia. sejak 2005, ia telah menghabiskan kariernya di Tanah Air hingga kini berusia 42 tahun.

Meski dikenal sebagai bek tangguh yang jago duel udara dan punya tendangan keras, Fabiano Beltrame tak pernah membela Timnas Indonesia meski dirinya berstatus WNI.

7. Mohammadou Al-Hadji

Mohammadou Al-Hadji dikenal sebagai pemain yang banyak membela klub Indonesia, seperti PSMS Medan, Persik Kediri, PSIS Semarang, PKT Bontang, hingga Barito Putera.

Pemain kelahiran Mali itu menjadi WNI pada 2018 lalu. Meski begitu, Al-Hadji juga tak pernah dilirik untuk berseragam Merah Putih.

8. Zoubairu Garba

Zoubairu Garba juga menjadi salah satu bek tangguh yang dikenal punya tendangan keras. Ia memutuskan menjadi WNI pada 2019 silam.

Sayangnya eks PSIS Semarang itu tak pernah dilirik untuk membela Timnas Indonesia. Bahkan sejak jadi WNI, namanya tak pernah masuk kandidat pemain yang dipanggil ke skuad Garuda.

(Felix Indra Jaya)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI