Suara.com - Bek keturunan Ambon, Kevin Diks, menceritakan pengalamannya saat pertama kali tiba di Indonesia kala resmi bergabung Borussia Monchengladbach di bursa transfer Januari 2025 ini.
Saat pertama kali tiba di Indonesia, bek yang membela FC Copenhagen itu menceritakan soal ketiadaan sosok Disc Jockey (DJ) di Timnas Indonesia.
Hal ini diceritakan Kevin Diks dalam vlog singkat saat dirinya tiba di Borussia Monchengladbach untuk menjalani tes medis dan meneken kontraknya.
Dikutip dari kanal YouTube Borussia Monchengladbach, bek berusia 28 tahun itu menceritakan pengalamannya saat pertama membela Timnas Indonesia di laga kontra Jepang.
Saat itu, sosok pertama yang dicari Kevin Diks di Timnas Indonesia adalah DJ-nya. Sayang, skuad Garuda tak menggunakan jasa DJ di pertandingan kandang.
“Di Indonesia ketika saya tiba di sana, saya pikir ‘Oke, siapa DJ-nya? Saya ingin bicara dengannya’. Tapi di sana tak ada DJ, tak ada musik. Karena di sana tak ada speaker,” kata Kevin Diks.
Karena Timnas Indonesia tak menggunakan jasa DJ di pertandingan kandang, Kevin Diks sampai memiliki ide untuk menjadi DJ bagi skuad Garuda.
Bahkan eks bek Fiorentina itu mengaku akan membawa speaker sendiri untuk menunjang performanya sebagai DJ Timnas Indonesia di laga kandang.
“Jadi sekarang saya pikir saya akan mengambil sesuatu dan membawanya ke sana (Indonesia) dan kemudian saya katakan ‘Saya DJ-nya sekarang,” tambahnya.
Baca Juga: Ole Romeny Sebelum Sumpah WNI Hari Ini: Saya Tidak...
Adapun konteks pernyataan Kevin Diks soal DJ ini tak lepas dari budaya sepak bola di Jerman, di mana banyak klub-klub mempekerjakan DJ sebagai hiburan di laga kandang.