Infografis
Suara.com - Alessandro Trabucco, pemain keturunan Indonesia asal Italia yang sempat digembar-gemborkan dinaturalisasi PSSI, kini tak lagi menjadi pesepak bola.
Alessandro Trabucco, lahir di Bali pada 25 Juli 1994, memiliki ayah dari Italia, Massimiliano Trabucco dan ibu dari Indonesia, I Gusti Ayu Ketut Kusumawati.
Sosoknya pernah bermain untuk Cesena U-17 dan digadang-gadang sebagai penyerang yang handal, pertama kali diperkenalkan PSSI pada 2010 lalu.
Tepatnya di laga eksibisi bertajuk Charity Games di Malang dan Surabaya, Trabucco bermain dengan dua pemain keturuna lain, Irfan Bachdim dan Kim Kurniawan.
Baca Juga: Baru Terungkap, Kevin Diks Punya Restoran di Lombok
Meski begitu pada saat itu, Trabucco belum bisa memastikan apakah ia akan tinggal di Indonesia dan bermain untuk tim nasional atau tidak.
Saat itu Trabucco masih berusia 16 tahun dan baru bisa memilih kewarganegaraan saat usianya sudah menginjak 18 tahun.
"Saya belum tahu apakah akan tinggal di Indonesia atau Italia karena saya masih berusia 16 tahun," kata Alessandro Trabucco.
Riwayat bermain Trabucco di level klub hanya sampai di level kelompok umur bersama Cesena di Liga Italia dan tidak pernah ke tim senior.
Yang paling teringat publik Tanah Air, ketika Trabucco dikabarkan dipinjamkan ke Vis Misano, klub kasta kelima di Liga Italia.
Baca Juga: Simon Tahamata: Giovanni van Bronckhorst Berminat
Pada 2014 Trabucco sempat dikaitkan dengan Persiba Balikpapan, namanya mencuat setelah klub berjuluk Beruang Madu ini gagal menggaet Frank Oliver Ongfiang.
Seiring waktu berlalu tak ada lagi kabar mengenai Trabucco, informasi yang tersedia hanya lewat akun Instagram pribadinya, @ale.trabu.
Lewat akun Instagram tersebut, diketahui Trabucco sudah tidak lagi berprofesi sebagai pesepak bola profesional.
Trabucco hanya mengunggah foto-foto hasil jepretannya, mungkin saja hunting foto menjadi hobi baru yang kini ditekuninya.
Meski begitu, unggahan terakhir akun Instagram pribadi Trabucco tercatat pada 3 Juni 2024 lalu, nyaris setahun lalu.
Unggahan tersebut memperlihatkan sejumlah sisi Kota Paris, dengan aksen warna hitam-putih, seperti gaya vintage atau lawas.
Kontributor: Eko
