Deretan Dampak Buruk Andai Sandy Walsh Pindah ke Liga Jepang

Arief Apriadi Suara.Com
Jum'at, 07 Februari 2025 | 15:14 WIB
Deretan Dampak Buruk Andai Sandy Walsh Pindah ke Liga Jepang
Bek Timnas Indonesia, Sandy Walsh saat berlatih bersama KV Mechelen. [Dok. Ig/sandy walsh]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sandy Walsh santer dikabarkan bakal pindah ke Liga Jepang dan meninggalkan klubnya di Liga Belgia, KV Mechelen.

Kontrak Sandy di Mechelen akan habis pada Juni 2025, tapi ia dikabarkan bakal meninggalkan Belgia lebih cepat di bursa transfer musim dingin ini.

Terlebih, jendela transfer pemain di Liga Jepang masih terbuka sebelum kompetisi J1 League 2025 akan dimulai pada 14 Februari mendatang.

Sebelumnya ada dua klub Liga Jepang yang dikabarkan tertarik dengan Sandy Walsh, yaitu Urawa Reds dan Yokohama F Marinos. Belakangan, nama ini mengerucut pada Yokohama F Marinos.

Baca Juga: Klub Asia yang Cocok untuk Sandy Walsh andai Ditendang KV Mechelen

Tentu ada dampak negatif jika Sandy Walsh pindah ke Liga Jepang.

1. Level Kompetisi dan Pertandingan

Bek Timnas Indonesia, Sandy Walsh selangkah lagi gabung Yokohama F Marinos. (Instagram/sandywalsh)
Bek Timnas Indonesia, Sandy Walsh selangkah lagi gabung Yokohama F Marinos. (Instagram/sandywalsh)

Pindah ke Asia dari Eropa tentu membuat level kompetisi yang dihadapi oleh Sandy Walsh akan menurun drastis. Mulai dari kualitas pemain hingga kompetisi yang dihadapi oleh Sandy ke depan.

Menurut Global Football Rankings, Liga Belgia yang dijalani oleh Sandy Walsh saat ini menduduki peringkat kedelapan liga terbaik di dunia, sedangkan Liga Jepang jauh di belakang di posisi ke-23.

Sandy Walsh juga akan kehilangan kesempatan menghadapi pemain-pemain lebih kuat di Eropa. Meski Liga Jepang salah satu yang terbaik di Asia, level pemain mereka tentu masih di bawah Eropa.

Baca Juga: Here We Go! KV Mechelen Resmi Depak Pemain Penting, Sandy Walsh?

2. Peluang Bermain di Kompetisi Eropa Hilang

Dengan bermain di Liga Belgia bersama KV Mechelen, Sandy Walsh memiliki potensi besar untuk tampil di turnamen bergengsi Eropa seperti UEFA Conference League atau Europa League. Meskipun KV Mechelen bukan klub raksasa Belgia, liga ini sering melahirkan kejutan dengan klub-klub kecil yang mampu lolos ke kompetisi kontinental.

Sebaliknya, di Liga Jepang (J1 League), turnamen kontinental yang tersedia hanyalah AFC Champions League yang cakupannya terbatas di Asia. Meskipun kompetisi ini bergengsi di level Asia, level persaingan dan sorotan globalnya belum setara dengan kompetisi UEFA.

Hal ini tentu membuat Sandy akan kehilangan kesempatan mendapat perhatian dari klub-klub lain di Eropa.

3. Hanya Menjadi Alat Marketing

Bek Timnas Indonesia, Sandy Walsh saat berlatih bersama KV Mechelen. [Dok. Ig/sandy walsh]
Bek Timnas Indonesia, Sandy Walsh saat berlatih bersama KV Mechelen. [Dok. Ig/sandy walsh]

Liga Jepang punya reputasi kurang baik di mata pecinta sepak bola Indonesia dan Timnas Indonesia. Popularitas Sandy Walsh di kalangan suporter Indonesia, dikhawatirkan hanya menjadi alat marketing oleh klub Jepang untuk mendapat sorotan lebih banyak dari publik.

Tentu kekhawatiran ini beralasan. Beberapa pemain Timnas Indonesia yang baru-baru ini bermain di Liga Jepang punya kondisi tersebut. Ambil contoh Pratama Arhan dan Justin Hubner yang jarang mendapat kesempatan bermain.

Keinginan Sandy Walsh untuk mendapat menit bermain lebih banyak, bisa saja tidak terjadi dan justru menjadi hal merugikan untuknya dan Timnas Indonesia karena salah satu pemain andalannya kurang mendapat kesempatan di level klub.

Kontributor: Aditia Rizki

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI