Suara.com - Pengakuan jujur disampaikan oleh pemain Timnas Indonesia, Ragnar Oratmangoen soal menit bermain di level klub dan tim nasional. Ragnar menyebut ada untung dan rugi untuknya bermain di jeda internasional.
Ragnar Oratmangoen yang resmi menjadi WNI pada 18 Maret 2024 tercatat telah 9 kali membela Timnas Indonesia. Pemain FCV Dender itu debut untuk tim Garuda pada 26 Maret 2024 saat melawan Vietnam.
Sejauh ini, Ragnar telah bermain sebanyak 790 menit dan mencetak 2 gol serta 2 assist untuk Timnas Indonesia. Namun diakui oleh Ragnar periode jeda internasional tak selamanya menguntungkan bagi kariernya di level klub.
"Saya akui bahwa perkembangan saya di Dender agak melambat karena banyaknya pertandingan internasional. Namun, tidak ada lagi pertandingan internasional yang terjadwal selama 10 laga kompetisi tersisa," kata Ragnar seperti dilansir dari Voetbalkrant.
Baca Juga: Berstatus Pemain Termuda, Bisakah Evandra Florasta Dapatkan Menit Bermain di Piala Asia?
Sejauh ini, Ragnar telah bermain sebanyak 12 pertandingan bersama Dender di Jupiler Pro League 2024/2025. Dari 12 laga, Ragnar mencetak 1 gol.
"Hati-hati, saya suka membela negara saya, itu benar-benar suatu kehormatan. Awalnya pertandingan internasional menguntungkan saya, karena saya butuh ritme kompetisi,"
"Kemudian itu menjadi kerugian dan membuat saya kehilangan menit bermain di Dender," jelas Ragnar.
Timnas Indonesia akan kembali melakoni pertandingan babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Di era Patrick Kluivert, Ragnar mengatakan tim Garuda masih punya kans untuk mencetak sejarah, lolos ke Piala Dunia.
"Jepang tidak tertandingi di puncak grup, tetapi mendapatkan posisi kedua akan membuat kami lolos. Kami memiliki satu poin lebih sedikit dari Australia dan berada di tempat ketiga bersama Bahrian, China dan Arab Saudi," kata Ragnar.
Baca Juga: Bekas Anak Asuh Shin Tae-yong: Finishing Timnas Indonesia U-20 Masih Jelek
Timnas Indonesia akan melawan Australia di laga tandang pada 20 Maret 20. Setelah itu menjamu Bahrain di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada 25 Maret 2025.