Kiamat Naturalisasi! Timnas Indonesia Tak Bisa Rekrut Pemain Keturunan Belanda 10 Tahun Lagi?

Arief Apriadi Suara.Com
Kamis, 06 Februari 2025 | 14:29 WIB
Kiamat Naturalisasi! Timnas Indonesia Tak Bisa Rekrut Pemain Keturunan Belanda 10 Tahun Lagi?
Tenaga Ahli Kemenpora, Hamdan Hamedan memprediksi tren naturalisasi Timnas Indonesia khususnya dari pemain keturunan Belanda bakal berakhir 10 tahun ke depan. (IG Hamdan Hamedan)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hamdan Hamedan, Staf Ahli Menteri Pemuda dan Olahraga, menjelaskan bahwa program naturalisasi pemain diaspora Belanda tidak akan bisa berlanjut selamanya. Bahkan, tren itu diprediksi akan berhenti 10 tahun lagi.

Menurut Hamdan, Indonesia hanya memiliki waktu sekitar sepuluh tahun lagi untuk mencari pemain keturunan Eropa, mengingat banyak pemain diaspora berasal dari kelompok Indo yang repatriasi ke Belanda pada 1940-1950-an.

Sebagai informasi, FIFA memiliki syarat perihal seorang pesepak bola mengubah asosiasinya dari negara pertama ke negara kedua di mana dirinya punya garis keturunan.

Salah satu syaratnya adalah pemain tersebut memiliki keturunan negara tertentu dari orang tua atau maksimak kakek-nenek. Lebih dari itu, seorang pemain tidak memenuhi syarat.

Baca Juga: Alamak! PSSI-nya Belgia Bagikan Kabar Buruk Soal Jairo Riedewald

Tak Bisa Selamanya, Tinggal 10 Tahun!

Hamdan Hamedan ungkap Miliano Jonathans sempat masuk daftar naturalisasi timnas Indonesia era Shin Tae-yong. (Instagram/@hamdan.hamedan)
Hamdan Hamedan ungkap Miliano Jonathans sempat masuk daftar naturalisasi timnas Indonesia era Shin Tae-yong. (Instagram/@hamdan.hamedan)

Hamdan menjelaskan bahwa program naturalisasi pemain diaspora di Eropa mencapai puncaknya dan hanya tersisa sekitar 10 tahun.

Hal ini karena sebagian besar pemain keturunan Indonesia di Belanda sudah mencapai batas usia, yaitu keturunan dari kakek-nenek mereka.

“Untuk pemain diaspora di Belanda, kita mungkin punya waktu tinggal 10 tahun lagi. Karena migrasi yang dilakukan tahun 1940 hingga 1950, mereka punya anak pada tahun 1970,” ujar Hamdan dalam kanal YouTube Justinus Lhaksana.

Hamdan juga menyebut tim riset diaspora di Kemenpora mulai mengalihkan fokus ke pemain diaspora di negara lain, seperti Australia, yang masih berstatus generasi pertama dan memiliki paspor Indonesia.

Baca Juga: 3 Anak Buah Indra Sjafri Saling Sikut Gara-gara Patrick Kluivert, Apa yang Terjadi?

“Nah, makanya tim riset diaspora kami sudah tahu, kami harus mulai memindahkan fokusnya ke negara lainnya, misalnya, ke Australia,” lanjut Hamdan.

Kontributor : Imadudin Robani Adam

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI