Suara.com - Calon pemain Timnas Indonesia Jaïro Riedewald tengah alami hal tidak mengenakkan di level klub. Eks pemain Ajax itu sempat mendpat kartu merah saat pertandingan STVV vs Royal Antwerp.
Jaïro Riedewald mendapat kartu merah di menit akhir pertandingan setelah melakukan pemukulan kepada Joel Chima Fujita.
Insiden pemukulan ini mengakibatkan pihak PSSI-nya Belgia, KBVB lewat komite displin menjatuhkan sanksi berat kepada Riedewald.
"Komite Displin KBVB telah menjatuhkan hukuman larangan bermain dua pertandingan ditambah satu pertandingan kepada Jairo Riedewald," tulis pemberitaan media Belgia, Nieus Blad seperti dilansir Suara.com, Kamis (6/2).
Baca Juga: 3 Anak Buah Indra Sjafri Saling Sikut Gara-gara Patrick Kluivert, Apa yang Terjadi?
Namun sanksi itu disebut lebih ringan dari tuntutan pihak KBVB. Menurut pihak komite displin KBVB, fakta-fakta di pertandingan soal kelakukan liar Riedewald itu tak bisa dibantah oleh Royal Antwerp.
"Pembelaan dari pihak klub dan pemain tidak cukup kuat, selain itu komite displin juga mempertimbangkan masa lalu Riedewald yang tidak bersih,"
Dalam laporan media Belgia itu juga disebutkan bahwa Komite Displin menyoroti aksi Riedewald yang tidak langsung meninggalkan lapangan saat mendapatkan kartu merah.
"Fakta bahwa ia tidak segera meninggalkan lapangan setelah mendapat kartu merah bisa menjadi unsur yang memberatkan. Namun fakta itu tidak dimasukkan dalam pelaporan sehingga hukuman yang diberikan tidak terlalu memberatkan,"
Jairo Riedewald akan absen di dua pertandingan Royal Antwerp yakni saat melawan Club Brugge dan Anderlecht. Namun kabarnya hukuman calon pemain Timnas Indonesia itu masih dibanding oleh pihak klub.
Baca Juga: Siapa Choi Ju-young? Orang Kepercayaan STY yang Dipertahankan PSSI
Sementara itu, Jairo Riedewald juga masih harus bersabar untuk bisa membela Timnas Indonesia. Hal ini lantaran proses naturalisasi eks Ajax itu tertunda.
Bahkan nama Jairo tak termasuk dari 3 calon pemain naturalisasi yang hari ini, Senin (3/2) dibahas oleh Komisi X DPR RI bersama Menpora dan Menteri Hukum RI.
Menpora Dito Ariotedjo, mengungkapkan bahwa hingga saat ini berkas eks pemain Crystal Palace tersebut masih belum lengkap, sehingga prosesnya belum dapat diajukan ke Kemenpora.
Menurut Dito, dokumen yang diperlukan masih dalam tahap penyelesaian oleh PSSI.
Jika semua persyaratan terpenuhi, barulah berkas tersebut akan diteruskan ke Kemenpora untuk tahapan selanjutnya.