Suara.com - Mantan pemain andalan Timnas Belanda, John Heitinga, menceritakan sejumlah kesannya sebagai warga yang memiliki darah keturunan Indonesia. Dia sangat menikmati hidangan kuliner Babi Kecap hingga bercerita tentang sifat-sifatnya yang sangat Indonesia sekali.
Kisah yang disampaikan John Heitinga ini dimuat ulang oleh salah satu majalah ternama di Belanda, Moesson. Mereka merilis kembali petikan wawancara dengan John Heitinga saat eks pemain Timnas Belanda ini resmi ditunjuk sebagai pelatih anyar Ajax Amsterdam.
Wawancara tersebut pertama kali dimuat oleh Moesson pada tahun 2003. Ketika itu, Heitinga bercerita soal seluk-beluk keluarganya yang berasal dari Indonesia. Salah satu yang meninggalkan kesan mendalam baginya ialah kakek-neneknya.
Sebab, kakeknya yang bernama Joop Heitinga, menjadi sumber kedamaian baginya. Dia juga mengungkapkan pentingnya sosok nenek. Salah satu yang membekas ialah masakan khas neneknya: Babi kecap.
Baca Juga: Julian Oerip Makin Moncer di AZ, Patrick Kluivert Tak Tertarik Rekrut?
“Saya dibesarkan sebagai orang Indonesia. Sebagai contoh, saya menelepon nenek saya kemarin untuk menanyakan apakah saya boleh datang untuk makan malam. Nenek saya bilang boleh saja, tetapi dia sudah menyiapkan kentang dengan bit,” ujar Heitinga dikutip dari Moesson.
“Anda bisa bayangkan betapa kecewanya saya. Akhirnya, dia membuatkan saya nasi dengan babi kecap. Nenek saya terkadang ada di dapur pada pukul sepuluh atau sebelas dan baru keluar sekitar pukul empat. Saya sering makan di sana.”
Sifat Orang Indonesia
Heitinga mengakui, meskipun kedua orang tuanya telah bercerai sejak lama, dia tetap memiliki sifat-sifat orang Indonesia. Salah satu buktinya ialah ikatan kekeluargaan. Dia merasa lebih dekat dengan keluarga Indonesia, ketimbang keluarganya yang berasal dari Belanda.
“Ayah dan ibu saya sudah bercerai sejak lama. Saya memiliki ikatan yang sedikit lebih dekat dengan keluarga Indonesia saya daripada dengan keluarga Belanda saya,” ujar mantan pemain Ajax Amsterdam tersebut.
Baca Juga: Untung Rugi Emil Audero Turun Kasta ke Palermo, Timnas Indonesia Terdampak
“Saya adalah orang yang sangat mencintai keluarga, itu juga merupakan sifat orang Indonesia dalam diri saya. Pesta besar, semua orang berkumpul saat Natal, itu benar-benar berkesan bagi saya," imbuhnya.
Masih Jalin Komunikasi
Lelaki kelahiran 15 November 1983 itu menjelaskan, relasi dengan keluarganya di Indonesia masih berjalan dengan baik, sekalipun dirinya belum pernah berkunjung ke negeri kelahiran kakek-neneknya tersebut.
Sejak masih muda, Heitinga sebetulnya sangat ingin mengunjungi tanah kelahiran leluhurnya. Akan tetapi, kakek-neneknya tak mengizinkan. Dia bahkan sangat senang mempelajari bahasa Melayu yang kerap digunakan leluhurnya tersebut.
“Saya sering menelepon sepupu-sepupu saya dari Indonesia, hanya untuk tetap berhubungan. Saya sendiri belum pernah ke Indonesia. Saya ingin pergi ke sana dua tahun lalu, tetapi karena ketegangan di sana, itu tidak terjadi,” katanya.
“Kakek-nenek saya tidak mengizinkan saya! Bahkan ketika saya masih sekolah, saya sangat tertarik dengan Indonesia, dengan sejarah negara itu. Saya juga sangat tertarik dengan bahasanya. Saya mencoba belajar sebanyak mungkin ketika kakek-nenek saya berbicara bahasa Melayu,” lanjutnya.