Suara.com - Sebuah gempa bumi dengan kekuatan 6 skala richter mengguncang wilayah Halmahera Barat, Maluku Utara, pada Rabu (5/2/2025) pukul 10.12 WIB. Pulau ini tidak jauh dari kampung tanah leluhur pemain keturunan Timnas Indonesia Kevin Diks.
Leluhur Kevin Diks berasal dari Maluku, Indonesia. Kevin Diks mendapatkan darah Indonesia dari ibunya, Natasja Diks-Bakarbessy, yang berasal dari Desa Waai, Ambon, Maluku Tengah.
Guncangan gempa tersebut cukup kuat dan terasa di sejumlah daerah di sekitarnya.
Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa berada sekitar 61 kilometer di barat laut Halmahera Barat dengan kedalaman mencapai 87 kilometer di bawah permukaan laut.
Baca Juga: Siapa Johan Bakayoko? Korban Calvin Verdonk, Calon Pengganti Mohamed Salah di Liverpool
Meski tidak berpotensi menimbulkan tsunami, BMKG tetap mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap kemungkinan gempa susulan yang dapat terjadi.
"Gempa tidak berpotensi tsunami. Hati-hati terhadap gempabumi susulan yang mungkin terjadi," tulis BMKG dalam pernyataan resminya.
BMKG menekankan pentingnya kesiapsiagaan warga di daerah terdampak guna menghindari risiko lebih lanjut akibat guncangan susulan.
Hingga saat ini, belum ada laporan resmi mengenai kerusakan bangunan maupun korban jiwa akibat gempa tersebut.
Warga yang berada di lokasi terdampak diimbau untuk tetap tenang namun waspada, serta selalu mengikuti informasi terkini dari sumber resmi terkait aktivitas seismik di wilayah tersebut.
Baca Juga: Simon Tahamata ke Pemerintah Belanda: Banyak Janji Kosong
Kevin Diks lahir di Apeldoorn, Belanda pada 6 Oktober 1996. Ia memiliki seorang kakak laki-laki bernama Jamarro Diks yang juga seorang pesepak bola profesional.
Kevin Diks memiliki marga Bakarbessy yang berasal dari Ambon, Maluku. Marga Bakarbessy memiliki sejarah dan latar belakang yang unik, sering kali terkait dengan budaya dan tradisi lokal.
Kevin Diks resmi memperoleh kewarganegaraan Indonesia pada 8 November 2024. Ia memilih untuk membela Timnas Indonesia karena merasa terpanggil untuk berkontribusi pada negara asal ibunya.