Suara.com - Pemain berdarah Indonesia cukup banyak yang berkarier di Belanda. Ada yang berhasil namun tak sedikit yang menemui kegagalan karena satu dan lain hal. Simon Tamamata menjadi salah satu yang paling berhasil.
Belakangan namanya juga dirumorkan akan mengisi posisi Dirtek Timnas Indonesia yang saat ini tengah lowong. Namun jika mengulik lebih dalam, bukan Simon Tahamata pesepak bola Indonesia di Belanda.
Sebelum Simon berkarier dan berjaya di Ajax, ada satu pemain kelahiran Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) yang tercatat menjadi pesepak bola Indonesia pertama di Belanda. Ia adalah Jack Soumeru.
Sosok Jack Soumeru sangat dihormati oleh Simon Tahamata. Si Jangkung begitu Simon menjuluki Jack Soumeru, pemain yang berposisi gelandang itu punya keahlian ciamik mengolah si kulit bundar.
Salah satu media kenamaan Belanda, de Volkskrant menyebut Jack sebagai gelandang dengan pergerakan bola yang anggun.
Masih dari sumber yang sama, Simon sudah menyaksikan Jack bermain bola sejak usianya 14 tahun. "Dia memang bisa melakukan itu (jadi pesepak bola pertama Indonesia di Belanda)," puji Simon Tahamata.
![Jack Soumeru kelahiran Makassar, pesepak bola Indonesia pertama di Belanda [x.com/HarryWalstra]](https://media.suara.com/pictures/original/2025/02/05/93239-jack-soumeru.jpg)
Mutiara Asen begitu juga julukan Jack Soumeru sempat bermain di Ajax. Pemain kelahiran Makassar 1947 itu datang ke Belanda pada usia 4 tahun bersama orang tuanya.
Jack kemudian tumbuh besar di daerah pemukiman Schattenberg, yang saat itu dikenal sebagai Camp Westerbork. Skillnya bermain bola menarik perhatian pelatih Ajax bernama Stefan Kovacs. Ia pun ditarik ke Ajax.
Namun beberapa minggu di Amsterdam, Jack diminta pulang ke Assen oleh ibunya. Menurut pengakuan sang istri, Francien, hal itu tidak disesali oleh Jack karena ia sangat patuh kepada orang tuanya.
Baca Juga: Siapa Johan Bakayoko? Korban Calvin Verdonk, Calon Pengganti Mohamed Salah di Liverpool
Meski pada akhirnya Jack tidak bisa melanjutkan karier di Ajax, ia tercatat bermain di tim kecil kota Assen. Ia sempat sukses bersama tim ACV di Assen. Bahkan Jack sempat melakukan tur bersama ACV ke Tiongkok dan ditonton oleh 70ribu orang.