Simon Tahamata ke Pemerintah Belanda: Banyak Janji Kosong

Rabu, 05 Februari 2025 | 08:49 WIB
Simon Tahamata ke Pemerintah Belanda: Banyak Janji Kosong
Legenda Ajax Amsterdam, Simon Tahamata, menyebut banyak janji kosong yang diberikan rakyat Maluku (IG @simon_tahamata_)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Legenda Ajax Amsterdam, Simon Tahamata, menyebut banyak janji kosong yang diberikan rakyat Maluku, seiring adanya rumor dirinya akan jadi Direktur Teknik Timnas Indonesia.

Nama Simon Tahamata menjadi buah bibir di kalangan pecinta sepak bola Tanah Air, menyusul adanya laporan dirinya akan menjadi Direktur Teknik Timnas Indonesia.

Munculnya rumor ini tak lepas dari aktivitas pria berusia 68 tahun itu di media sosial, di mana ia baru-baru ini mengikuti akun Instagram Ketua Umum PSSI, Erick Thohir.

Mengingat saat ini staf kepelatihan di Timnas Indonesia bernuansa Belanda, maka muncul rumor jika Simon Tahamata akan menduduki jabatan strategis di skuad Garuda itu.

Baca Juga: Palermo Sebut Emil Audero Pemain Asal Indonesia, Bocoran Bakal Dinaturalisasi Timnas?

Namun di balik rumor Simon Tahamata akan menjadi Direktur Teknik Timnas Indonesia, masa lalunya dan pandangannya di luar sepak bola menjadi concern publik.

Diketahui, eks penggawa Timnas Belanda ini merupakan salah satu pendukung gerakan separatis Republik Maluku Selatan (RMS).

Bahkan hingga saat ini, Simon Tahamata disebut-sebut masih memperjuangkan nasib rakyat dari tanah leluhurnya itu, yakni mendapatkan kemerdekaannya.

Simon Tahamata eks pemain Ajax yang dirumorkan jadi Dirtek Timnas Indonesia [Instagram Simon Tahamata]
Simon Tahamata eks pemain Ajax yang dirumorkan jadi Dirtek Timnas Indonesia [Instagram Simon Tahamata]

Hal ini terlihat dari wawancara-wawancaranya soal gerakan RMS di Belanda. Salah satunya saat diwawancarai oleh media Belanda, NOS.

Dalam wawancara itu, Simon Tahamata menyinggung soal pembajakan kereta yang dilakukan orang-orang Maluku Selatan di Belanda pada tahun 1977 silam.

Baca Juga: Calon Dirtek Timnas Indonesia Simon Tahamata Lolos dari Kecelakaan Pesawat

Sekadar informasi, pembajakan kereta itu dilakukan orang-orang Maluku Selatan untuk menagih janji ke pemerintah Belanda saat mengasingkan mereka secara paksa ke Negeri Kincir Angin.

Saat itu, rakyat Maluku Selatan yang diasingkan ke Belanda mendapat iming-iming dari pemerintah Belanda akan mendapatkan kemerdekaan.

Nahas, rakyat Maluku Selatan yang ada di Belanda justru diasingkan di sebuah kamp, sehingga muncul pemberontakan dan pembajakan kereta pada tahun 1977 itu.

Di mata Simon Tahamata, ia memamahi mengapa para aktivis Maluku Selatan melakukan aksi pembajakan itu, mengingat janji yang diberikan tak pernah ditepati oleh pemerintah Belanda.

“Jika banyak janji kosong dibuat dan kami tidak ditanggapi dengan serius, saya bisa membayangkan bahwa seseorang akan berdiri dan berkata: Kami masih di sini,” katanya dikutip dari NOS.

Bahkan di mata Simon Tahamata, para pembajak atau aktivis gerakan RMS adalah pahlawan karena memperjuangkan hak yang dimiliki oleh rakyat Maluku Selatan di Belanda.

“Saya merasa sedih bahwa ada korban. Tapi di mana pun orang memperjuangkan sesuatu, ada korban,” imbuhnya.

“Orang -orang ini adalah pahlawan bagi saya. Mereka memberikan hidup mereka untuk kita, untuk menempatkan kita di peta,” pungkasnya.

Terlepas dari pandangan politiknya tersebut, Simon Tahamata bisa dikatakan salah satu calon ideal untuk mengisi pos Direktur Teknik Timnas Indonesia.

Pasalnya ia punya pengalaman mentereng di dunia kepelatihan. Tercatat, ia melatih tim-tim muda baik di Belanda, Belgia, hingga Arab Saudi.

Sepanjang karier kepelatihannya, eks penggawa Feyenoord ini menjadi pelatih tim muda Ajax Amsterdam, Standard Liege, Beerschot AC, hingga Al Ahli.

(Felix Indra Jaya)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI