Maka dari itu, dalam pelatihannya Sjoerd Woudenberg kerap menerapkan situasi dari umpan silang dan membidik tiang dekat untuk malatih reaksi kipernya.
Menurutnya tiang dekat dari kiper wajib dipertahankan karena banyak striker yang akan mengincar area tersebut untuk menciptakan gol.
Sebab, ia beranggapan bahwa striker akan susah membidik tiang jauh. Apalagi posisi tiang jauh bakal tertutup dengan rekannya untuk bisa memblok bola.
"Anda melihat begitu banyak pemain bertahan di penalti. Sangat sulit bagi pemain untuk sadat menutup area gawang kedua (tiang jauh), karena permainan di kotal penalti sangat cepat," kata Sjoerd Woudenberg.
"Namun, jika pemain bertahan terus menekan bola. Hasilnya adalah secara otomatis mereka akan menutup jalur bola. Selai itu, gawang kedua (tiang jauh) sering kali dijaga pemain bertahan, jadi tembakan ke arah itu akan terblokir," lanjutnya.
Sjoerd Woudenberg juga mewanti-wanti kiper yang dilatihnya agar tidak berdiri terlalu jauh dari sarangnya.
"Saya mendukung penjaga gawang untuk tidak berdiri terlalu jauh ke depan, tapi cukup dekat dengan garis agar meningkatkan waktu reaksi," bebernya.
Nah, dengan filosofi yang dimilikinya, Sjoerd Woudenberg diharapkan bisa meningkatkan kemampuan shoot stoping para kiper timnas Indonesia untuk mencegah terjadinya gol.
Baca Juga: Luke Xavier Keet Harus Naturalisasi atau Bisa Langsung Bela Timnas Indonesia?