Filosofi Sjoerd Woudenberg Pelatih Kiper Timnas Indonesia: Kemampuan Shoot Stoping Jadi Hal Utama

Arif Budi Suara.Com
Selasa, 04 Februari 2025 | 15:36 WIB
Filosofi Sjoerd Woudenberg Pelatih Kiper Timnas Indonesia: Kemampuan Shoot Stoping Jadi Hal Utama
Sjoerd Woudenberg menjadi pelatih baru timnas Indonesia. (Instagram/@sjoerd_woudenberg)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sjoerd Woudenberg resmi dikabarkan menjadi pelatih kiper timnas Indonesia. Lantas bagaimana filosofi bermain yang akan diterapkannya kepada penjaga gawang skuad Garuda?

Nama Sjoerd Woudenberg akan membantu Patrick Kluivert di timnas Indonesia. Sebelumnya, ia merupakan pelatih kiper Dewa United.

Kehadirannya bakal membantu Maarten Paes dkk untuk menjadi tembok kokoh di depan gawang tim Merah Putih. Lalu, bagaimana cara yang ia terapkan.

Dalam wawancara dengan media Belanda, Sjoerd Woudenberg pernah mengatakan bahwa dirinya mengutamakan keahlian shoot stoping atau menghentikan bola, alih-alih menjadikan kiper sebagai build-up.

Baca Juga: Luke Xavier Keet Harus Naturalisasi atau Bisa Langsung Bela Timnas Indonesia?

"Dalam pandangan Sjoerd Woudenberg menghentikan bola adalah nomor satu. Dalam latihannya, memproses tembakan dari segala jenis sudut dan jarak merupakan topik yang sering dibahas," tulis laporan Keeperssite.nl.

Nah, untuk menerapkan kemampuan tersebut, pelatih berusia 38 tahun ini mengajarkan kepada kiper terkait pemilihan posisi yang tepat dan berani diam ketika lawan menembak serta berani menunggu tembakan.

Dalam hal menentukan posisi, ia tidak mengharuskan seorang kiper untuk berdiri di tengah-tengah gawang. Alasannya karena penjaga gawang pasti tidak akan bisa mengcover seluruh area.

Lebih lanjut, Sjoerd Woudenberg justru sering menerapkan latihan agar kiper untuk mengamankan tiang dekat.

"Gawang tidak kurang dari 7,32 meter dan sulit untuk mempertahankan seluruh gawang. Banyak pelatih mengatakan bahwa kiper harus memposisikan diri di tengah, tapi itu tidak selalu berhasil," ucap Sjoerd Woudenberg.

Baca Juga: Mauro Zijlstra Pasrah Naturalisasinya Diselak Ole Romeny: Saya Tak Berani...

"Saya membagi area target menjadi dua bagian. Dari bola yang dioper dari umpan silang, sebagian besar akan berakhir di tiang dekat dan jarang yang ada di tiang jauh," jelasnya.

Maka dari itu, dalam pelatihannya Sjoerd Woudenberg kerap menerapkan situasi dari umpan silang dan membidik tiang dekat untuk malatih reaksi kipernya.

Menurutnya tiang dekat dari kiper wajib dipertahankan karena banyak striker yang akan mengincar area tersebut untuk menciptakan gol.

Sebab, ia beranggapan bahwa striker akan susah membidik tiang jauh. Apalagi posisi tiang jauh bakal tertutup dengan rekannya untuk bisa memblok bola.

"Anda melihat begitu banyak pemain bertahan di penalti. Sangat sulit bagi pemain untuk sadat menutup area gawang kedua (tiang jauh), karena permainan di kotal penalti sangat cepat," kata Sjoerd Woudenberg.

"Namun, jika pemain bertahan terus menekan bola. Hasilnya adalah secara otomatis mereka akan menutup jalur bola. Selai itu, gawang kedua (tiang jauh) sering kali dijaga pemain bertahan, jadi tembakan ke arah itu akan terblokir," lanjutnya.

Sjoerd Woudenberg juga mewanti-wanti kiper yang dilatihnya agar tidak berdiri terlalu jauh dari sarangnya.

"Saya mendukung penjaga gawang untuk tidak berdiri terlalu jauh ke depan, tapi cukup dekat dengan garis agar meningkatkan waktu reaksi," bebernya.

Nah, dengan filosofi yang dimilikinya, Sjoerd Woudenberg diharapkan bisa meningkatkan kemampuan shoot stoping para kiper timnas Indonesia untuk mencegah terjadinya gol.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI