Suara.com - Mauro Zijlstra, seorang pemain keturunan Indonesia yang saat ini merumput bersama FC Volendam, memberikan pembaruan mengenai status naturalisasinya. Pemain berusia 20 tahun ini tengah berada dalam radar PSSI untuk menjadi bagian dari Timnas Indonesia, meskipun saat ini ia diproyeksikan untuk tim U-23.
Proses naturalisasi Mauro tampaknya masih berada dalam tahap awal. Ia mengungkapkan bahwa komunikasi dengan pihak PSSI belum intensif akhir-akhir ini.
"Beberapa saat ini saya belum banyak kontak dengan Fardy Bachdim," kata Mauro Zijlstra dikutip dari kanal YouTube Yussa Nugraha.
Selain itu, PSSI juga tengah fokus menyelesaikan proses naturalisasi pemain untuk tim U-20 yang akan berlaga di Piala Asia. Kondisi ini membuat Mauro belum menjadi prioritas utama.
Baca Juga: Mauro Zijlstra Kasih Kabar Baik Jelang Naturalisasi Timnas Indonesia
Sementara itu, Mauro juga membahas situasi pemain keturunan lainnya, Dion Markx, yang hingga kini belum menyelesaikan proses naturalisasi.
Mauro mengakui dirinya dan Dion masih saling berkomunikasi untuk berbagi informasi terkait perkembangan masing-masing.
Menurut Mauro, salah satu faktor yang memperlambat proses naturalisasinya adalah belum adanya turnamen yang dijadwalkan untuk Timnas U-23 dalam waktu dekat.
Ia menjelaskan bahwa tanpa adanya kompetisi seperti kualifikasi Piala Asia U-23, percepatan proses naturalisasinya menjadi kurang mendesak.
Meskipun demikian, Mauro mengaku tetap tenang menghadapi situasi ini.
Baca Juga: Mauro Zijlstra Kasih Kabar Buruk saat Lagi Urus Naturalisasi Timnas Indonesia
Ia memahami bahwa PSSI memiliki prioritas lain, terutama terkait kebutuhan tim senior atau kategori usia lainnya.
Mauro menyebut bahwa sejauh ini ia memilih untuk menunggu kabar terbaru tanpa membuat asumsi apapun.
Pemain dengan darah Indonesia dari garis keturunan ibunya ini menunjukkan sikap optimis meski belum mendapatkan kepastian.
Ia meyakini bahwa proses naturalisasi untuk pemain yang diproyeksikan ke tim senior cenderung dipercepat jika ada kebutuhan mendesak. Namun, untuk kategori U-23, ia siap menunggu hingga waktunya tiba.
"Saya tidak berani mengatakan apapun karena tidak ada turnamen untuk U-23, jadi tidak ada yang harus dipercepat dari prosesku, makanya itu sedikit lama," kata Mauro.
Dengan kondisi ini, perjalanan Mauro untuk memperkuat Timnas Indonesia masih menjadi cerita yang dinantikan.
Bagi publik sepak bola Tanah Air, langkah PSSI dalam mengelola pemain keturunan seperti Mauro tentu menjadi perhatian besar.