Suara.com - Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani mencecar Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan PSSI karena tak memasukan lolos Piala Dunia 2026 sebagai target dalam paparan terkait rekomendasi naturalisasi Ole Romeny.
Hal itu disampaikan Lalu Hadrian dalam Rapat Kerja Komisi X DPR RI bersama Kemenpora dan PSSI di Jakarta, Senin (3/2/2025) sore WIB.
"Tadi dalam paparan Kemenpora, Ole Romeny Dipersiapkan untuk Piala Dunia 2030. Saya lihat optimisme kita ini sudah hilang untuk 2026." kata Lalu Hadrian dikutip Suara.com melalui siaran langsung kanal YouTube DPR RI.
"Saya tak mau optimisme ini padam. Justru kehadiran Ole untuk perkuat dan mempermudah agar Timnas Indonesia lolos Pala Dunia 2026."
Baca Juga: Tok! Komisi X DPR RI Setujui Naturalisasi Ole Romeny, Tim Geypens dan Dion Markx
Kemenpora memaparkan 11 poin perihal pertimbangan memberikan rekomendasi naturalisasi untuk Ole Romeny serta dua pemain proyeksi Timnas Indonesia U-20, Tim Geypens dan Dion Markx.
Dari 11 paparan tersebut, poin kedua menjelaskan perihal tujuan menaturalisasi ketiga pemain untuk target jangka pendek dan panjang Timnas Indonesia.
Dalam paparan jangka pendek, nama Ole Romeny tidak disebutkan. Hanya Dion dan Tim yang diharapkan bisa membantu Timnas Indonesia untuk Piala Asia U-20 2025, Piala Dunai U-20 2025, SEA Games 2025, Piala Asia U-23 2026, Asian Games 2026 dan Kualifikasi Piala Asia 2027.
Sementara nama Ole Romeny justru masuk dalam target jangka panjang yakni untuk lolos Kualifikasi Piala Dunia 2030 pada 2028 dan 2029, lolos Piala Dunia 2030 dan peringkat 50 besar FIFA.
Lalu Hadrian pun mencecar PSSI dan Kemenpora perihal tidak memasukan lolos Piala Dunia 2026 dalam target jangka pendek sebagai alasan rekomendasi naturalisasi ketiga pemain terkhusus Ole Romeny yang memang diproyeksi untuk Timnas Indonesia level senior.
Baca Juga: Rumor Kapten Timnas, Jay Idzes Diminati Juventus, Peluang Tingkatkan Karir?
"Ini harus dipertegas di forum ini apakah kita sudah menyerah lolos Piala Dunia 2026, atau seperti apa? Karena yang dipersiapkan 2026 atau seperti apa?" tanya Lalu.
Menpora Dito Ariotedjo kemudian menjawab singkat dan mengoreksi paparan yang telah diperlihatkan kepada Komisi X DPR RI, "Izin pak, jangka pendek [lolos Piala Dunia] 2026, jangka panjang 2030."
Lalu Hardian kemudian menekankan bahwa Kemenpora dan PSSI harus mempertegas hal itu, lantaran kalimat "lolos Piala Dunia 2026" tidak masuk dalam paparan.
"Saya salah satu yang kecewa kalau memang kita sudah menyerah hari ini. Untuk apa kita naturalisasi kalau kita nyerah [untuk lolos ke Piala Dunia] 2026 ini?" tegasnya.
PSSI yang diwakili anggota Exco sekaligus ketua Badan Tim Nasional, Sumardji pun menjawab tidak secara gamblang perihal polemik tidak munculnya kalimat "lolos Piala Dunia 2026" dalam paparan.
"Pertama, berkaitan dengan optimisme [lolos ke Piala Dunia 2026], dengan komisi X menyetujui naturalisasi Ole, menambah optimisme yang sangat besar intuk lolos Piala Dunia," kata Sumardji.
PSSI diketahui telah memecat Shin Tae-yong dari kursi pelatih Timnas Indonesia dengan salah satu alasannya untuk tujuan memperbesar peluang lolos ke Piala Dunia 2026.
Posisi Shin Tae-yong digantikan oleh Patrick Kluivert, tetapi sang pelatih baru belakangan juga mengaku tidak diberikan target spesifik untuk lolos ke Piala Dunia 2026.
Timnas Indonesia saat ini masih berpeluang lolos ke ajang akbar tersebut setelah Shin Tae-yong membawa tim untuk sementara menduduki urutan tiga klasemen Grup C putaran ketiga kualifikasi zona Asia dengan koleksi enam poin dari enam laga.
Terdekat, Timnas Indonesia akan memainkan laga ketujuh Grup C dengan menghadapi Australia pada 20 Maret dan menjamu Bahrain di Jakarta lima hari berselang.