Suara.com - Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) sempat disebut-sebut ogah membayar kompensasi kepada Shin Tae-yong secara pemuh pasca pemecatan dari krusi pelatih Timnas Indonesia.
Meski demikian, Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga kini mengklaim bahwa PSSI sepakat membayar kompensasi pemecatan Shin Tae-yong dan jajarannya sesuai kontrak.
Arya memastikan tidak ada pemotongan dalam pembayaran pesangon tersebut.
"Sudah dibayar sesuai kontrak," ujar Arya saat menjawab pertanyaan warganet, seperti dikutip dari akun Instagram @footballabroadindonesia.
Baca Juga: Tak Sabar Bela Timnas Indonesia, Tim Geypens: Suporter Garuda Gila!
Arya juga menambahkan bahwa sejak awal, PSSI telah berkomitmen untuk mengikuti ketentuan yang ada dalam kontrak tanpa ada perubahan.
"Sesuai apa yang ditetapkan kontrak. Sejak awal ya begini," tambah Arya Sinulingga.
PSSI memutuskan untuk memberhentikan Shin Tae-yong dari jabatannya sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia pada 6 Januari lalu.
Karena kontrak juru taktik asal Korea Selatan itu masih berlaku hingga 2027, PSSI pun harus membayar kompensasi atau sisa kontrak STY dan jajarannya.
Sebelum diklaim telah dibayarkan, PSSI sempat dirumorkan ingin bernegosiasi dengan pihak Shin Tae-yong perihal kompensasi.
Baca Juga: H-5 Sumpah WNI, Ole Romeny Masih Tumpul di Oxford United
Rumor menyebut PSSI enggan membayar penuh pesangon pelatih 54 tahun itu karena dianggap tidak memenuhi semua target yang disepakati selama melatih Garuda.
Shin Tae-yong diberhentikan oleh PSSI dengan alasan adanya dinamika dalam kepemimpinan serta komunikasi. Sebagai penggantinya, PSSI menunjuk pelatih asal Belanda, Patrick Kluivert, untuk mengambil alih posisi tersebut.
Patrick Kluivert tidak bekerja sendiri. Ia didampingi oleh tiga asistennya yang juga berasal dari Belanda, yakni Alex Pastoor, Denny Landzaat, dan Gerald Vanenburg.
Dengan formasi pelatih baru ini, PSSI berharap bisa membawa Timnas Indonesia meraih prestasi yang lebih baik di masa depan dengan tujuan terdekat lolos ke Piala Dunia 2026.